SAMARINDA. “Kalimantan Timur tidak hanya telah bangun dan menggeliat namun berlari kian kencang. Tidak lagi menjadi the sleeping giant,” itu sebagian kalimat dalam sambutan Presiden RI ke 6-SBY saat meresmikan sekaligus groundbreaking proyek MP3EI di Kaltim tahun 2014 lalu. Saat itu, Kaltim digadang-gadang sebagai pusat pertumbuhan ekonomi strategis tidak hanya di kawasan Indonesia namun juga di Asia Timur.
Pemerintah Provinsi Kaltim terus berupaya meraih hal tersebut, misalnya dengan membangun akses jembatan untuk menghubungkan antar daerah. Salah satunya, Jembatan Pulau Balang yang merupakan akses penghubung antara Balikpapan dan Penajam Paser Utara (PPU). Jembatan ini diharapkan dapat mempelancar akses pertukaran komoditas antar Provinsi dan Kabupaten.
Progres pembangunan Jembatan Pulau Balang
“Harapannya jembatan ini sebagai multiplier effect bagi Kaltim semakin nyata. Produk dari Kaltim juga akan lebih mudah di bawa keluar daerah. Pertukaran komoditas dari luar Kaltim akan berjalan lebih lancar. Akses jembatan ini memang sudah sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat,” tutur Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Kaltim Tri Murti Rahayu, saat diwawancarai pada Jumat (11/5).
Tri menambahkan, Jembatan Pulau Balang tentu saja membuat akses pertukaran ekonomi antar provinsi dan kabupaten di Kaltim jauh lebih mudah. Karena nanti PPU dengan Balikpapan akan langsung terkoneksi dengan jembatan. Dampaknya bukan hanya untuk PPU dan Balikpapan, tapi juga Kaltim dengan Kalsel.
“Perekonomian akan terbuka luas. Komoditi yang diambil dari luar Kaltim bisa lebih murah karena akses lebih mudah. Terutama produk pertanian, peternakan dan perikanan yang memang sebagian kita ambil dari Kalsel. Misanya, sayuran, telur, dan ikan,” ujar Tri lagi.
Dia mengatakan, sebelum jembatan terbangun, akses PPU ke Balikpapan biasanya melalui jalur air dengan menggunakan speedboat atau kapal fery penyeberangan. Tentunya lebih mahal, waktu lebih lama dan risiko perjalanan lebih tinggi.
Rincian progres pembangunan Jembatan Pulau Balang didapat dari Dinas Pekerjaan Umum Prov Kaltim menyebutkan, spesifikasi Jembatan Pulau Balang terdiri dari jembatan bentang pendek dan bentang panjang. Jembatan bentang pendek sepanjang 470 meter (m) dan sudah tuntas sejak 2015 lalu. Sedangkan jembatan bentang panjang jaraknya 1.344 m. Saat ini jembatan bentang panjang telah dilakukan review desain jembatan penurunan clearence menjadi 27-30 di atas permukaan laut (DPL). Jembatan bentang panjang diperkirakan dapat diperpendek menjadi 800 m.
“Saat ini progres kumulatif pembangunan Jembatan Pulau Balang mencapai 64 persen,” pungkasnya. (Yuv/Ni/Sul/timHumasProvKaltim)
22 Februari 2019 Jam 19:28:15
Pemerintahan
22 Februari 2019 Jam 19:25:06
Agama
22 Februari 2019 Jam 19:12:03
Kepemudaan dan Olahraga
22 Februari 2019 Jam 19:10:17
Even Olahraga
21 Februari 2019 Jam 19:25:22
Kegiatan Pemerintah
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
25 Oktober 2017 Jam 13:13:24
Ketetapan Pemerintah
04 Maret 2013 Jam 00:00:00
Lingkungan Hidup
11 Februari 2016 Jam 00:00:00
Pendidikan
29 Januari 2017 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
14 Maret 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
28 Februari 2018 Jam 19:39:01
Perkebunan
20 Agustus 2015 Jam 00:00:00
Lingkungan Hidup
23 Juni 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan