SAMARINDA - Sesuai target Pemerintah Provinsi Kaltim periode 2019-2023 terhadap ketersediaan pangan rata-rata di Kalimantan Timur, ditargetkan tiga bulan ke depan, maka kondisi ketersediaan saat ini dinilai cukup baik atau mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kaltim.
Artinya, pemenuhan kebutuhan bahan pokok bagi seluruh masyarakat di Kaltim apabila jumlah konsumsinya normal, maka diperkirakan cukup untuk 3,3 bulan kedepan.
"Stok yang tersebar pada distributor di Kaltim, seperti dilaporkan kabupaten dan kota cukup konsumsi bagi masyarakat dari April hingga pertengahan Juli nanti. Dengan demikian, stok kebutuhan pokok masyarakat tercukupi hingga lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah tahun ini" kata Kepala Disperindagkop dan UMKM Kaltim H Fuad Assadin, di Kantor Disperindagkop dan UMKM Kaltim, Selasa (14/4/2020).
Menurut Fuad, jika lebaran sekitar 24-25 Mei, maka ketersediaan ini dapat memenuhi kebutuhan persiapan, Ramadhan dan Idul Fitri. Hanya saja, ketersediaan perjenis beberapa komoditi tertentu perlu mendapat perhatian, terutama ketersediaan di bawah dua bulan.
Seperti pemenuhan kebutuhan bumbu-bumbuan yang selalu saja meningkat kebutuhannya selama, Ramadhan dan Idul Fitri setiap tahun, sehingga tidak heran mengalami kenaikan.
"Kita harap kebutuhan tersebut dapat terkendali selama Ramadhan dan persiapan maupun pasca Idul Fitri," jelasnya.
Selain itu, beberapa komoditi yang cukup aman persediaan dan perkembangan harganya adalah beras (2,5 bulan), daging ayam (2,4 bulan), daging sapi (5,7 bulan), teluar ayam (3,4 bulan).
Bumbu-bumbuan seperti bawang putih, bawang merah dan cabe, termasuk gula non bumbu-bumbuan stoknya rata-rata di bawah dua bulan. Hanya cukup sampai setelah lebaran pada 24 hingga 30 Mei.
Perkembangan harga rata-rata (1 - 13 April) bahan pokok penting dari 38 komoditis, beberapa komoditi seperti beras, daging ayam ras, telur, ikan, dan minyak goreng stabil. Namun komoditi lainnya seperti bawang merah, bawang putih, cabe keriting, daging sapi import dan gula pasir curah mengalami kenaikan.
Perkembangan harga pantauan per 13 April kemarin lebih baik. Karena hanya ada enam komoditi yang mengalami kenaikan. Sebelumnya per 9 April, ada kurang lebih 11 komoditi mengalami kenaikan dilaporkan masing-masing pasar induk 10 kabupaten dan kota se Kaltim.
Diketahui ketersediaan dan distribusi bahan pokok dari distributor lancar, tidak mengalami gangguan ke kabupaten dan kota di Kaltim.
"Hanya saja masih ada daerah-daerah yang jauh harus di jangkau, dan konsekuensinya untuk pengangkutan distribusi bahan pokok menjadi lebih mahal,^ ungkap Fuad.(jay/her/yans/humasprovkaltim)
07 Desember 2021 Jam 21:40:12
Berita Foto
13 April 2020 Jam 12:40:19
Berita Foto
30 Maret 2021 Jam 09:57:21
Berita Foto
05 April 2020 Jam 19:25:42
Berita Foto
13 April 2020 Jam 12:39:09
Berita Foto
15 April 2020 Jam 09:59:42
Berita Foto
23 Mei 2022 Jam 08:44:25
Gubernur Kaltim
23 Mei 2022 Jam 08:42:24
Gubernur Kaltim
22 Mei 2022 Jam 08:42:49
Ibu Kota Negara
21 Mei 2022 Jam 22:13:52
Wakil Gubernur Kaltim
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
11 November 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
18 September 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
17 Februari 2020 Jam 20:56:26
Berita Acara
19 Juli 2017 Jam 07:59:50
Pendidikan
05 Maret 2021 Jam 18:07:30
Kegiatan Silaturahmi