SAMARINDA - Kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kaltim untuk kedua kalinya dalam lima bulan terakhir membawa harapan baru bagi penyelesaian pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda. Setelah menyaksikan langsung progres pembangunan jalan tol pertama di Pulau Kalimantan itu, Presiden Jokowi optimistis, secara keseluruhan jalan tol ini akan rampung pada Januari 2018.
"Kita harapkan, jalan tol Balikpapan - Samarinda ini insya Allah selesai pada 2018. Saya ke sini ingin memastikan, bahwa pekerjaan tol ini sudah dimulai lagi. Dan benar, sejak November tahun lalu pekerjaan konstruksi sudah dilanjutkan kembali," kata Jokowi memberi semangat.
Saat peninjauan kemarin, Presiden Jokowi didampingi Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, M Basoeki HadiMoeljono, Ketua DPRD Kaltim H Syahrun dan Wakil Gubernur Kaltim HM Mukmin Faisyal HP.
Presiden Jokowi menyatakan, bahwa hampir di semua proyek pembangunan, baik kawasan industri, jalan tol maupun pembangunan rel kereta api, permasalahan terbesarnya adalah pembebasan lahan. Pekerjaan konstruksi lanjut Jokowi, biasanya bisa lebih cepat dikerjakan jika pembebasan lahan sudah clear and clean.
Untuk lebih memberi keyakinan dalam upaya penyelesaian pembangunan jalan tol ini, Jokowi juga memberikan apresiasi atas upaya gigih Pemprov Kaltim dan keseriusan Pemkot Balikpapan, Pemkot Samarinda dan Pemkab Kutai Kartanegara dalam pembebasan lahan.
"Pembebasan lahan untuk jalan tol sudah selesai 85 persen. Jadi kurang sedikit. Kita harus berkejar-kejaran antara pembebasan lahan dengan konstruksi, agar secara keseluruhan proyek ini bisa selesai tahun 2018," kata Jokowi yang bersama Gubernur Awang Faroek Ishak sempat berjalan kaki untuk melihat lebih dekat pekerjaan tanah pada Seksi V yang pembangunannya dibiayai APBN dan loan China.
Menurut Jokowi, masalah-masalah itu sesungguhnya tidak terlalu rumit. Namun jika tidak diupayakan penyelesaiannya secara detail, pembangunan pasti tidak akan rampung dan akan terus terkendala. Misalnya, masih ada hambatan di pembebasan lahan milik TNI dan lahan yang berada di kawasan hutan lindung.
"Kalau tidak diperintah (Presiden), ya tidak akan maju-maju. Stop. Tinggal tengok kanan tengok kiri gak rampung-rampung lima tahun. Kenapa selalu saya ke lapangan? Karena dari situ saya akan selalu dengar kesulitan-kesulitannya dan itu yang kita selesaikan. Perlu terobosan agar permasalahan itu tidak menghambat," sambung Jokowi.
Bahkan dengan yakin, Presiden Jokowi berani mengatakan, persoalan-persoalan yang menjadi penghambat itu bisa diselesaikan hanya dalam beberapa menit.
"Kadang-kadang persoalan itu sebenarnya mudah. Tinggal telpon lima menit, selesai. Misalnya untuk lahan TNI, saya telpon Panglima TNI. Sedangkan untuk lahan hutan saya telpon Menteri Kehutanan agar konversi hutannya selesai. Tapi kalau kita gak tau masalahnya, bagaimana kita bisa menyelesaikan? Itulah perlunya Presiden turun ke lapangan," kata Jokowi seolah ingin membalas kritik masyarakat.(tim humasprov kaltim/hmsprov).
03 April 2018 Jam 21:23:59
Pembangunan
22 Februari 2018 Jam 10:19:53
Pembangunan
16 Juli 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
15 April 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
25 Mei 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
23 Februari 2016 Jam 00:00:00
Pembangunan
10 Agustus 2022 Jam 15:14:05
Administrasi Pembangunan
10 Agustus 2022 Jam 06:26:18
Hari Nasional
10 Agustus 2022 Jam 06:23:30
Peranan Organisasi Perempuan
10 Agustus 2022 Jam 06:20:11
Kegiatan Silaturahmi
09 Agustus 2022 Jam 15:08:45
Gubernur Kaltim
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
17 November 2017 Jam 11:05:10
Pertanian dan Ketahanan Pangan
12 Juni 2018 Jam 20:28:44
Perhubungan
14 Desember 2016 Jam 00:00:00
Hari Nasional
18 Juli 2021 Jam 15:46:50
Kesehatan
26 Januari 2018 Jam 17:45:15
Keamanan Kaltim