Kabupaten kota telah mengalokasikan anggaran ke KPU
SAMARINDA- Asisten Pemerintahan Setdaprov Kaltim Aji Sayid Fathur Rahman menegaskan, Pemilukada serentak yang rencananya akan digelar pada 9 Desember 2015 menjadi penting dan sebagai momen bersejarah bagi Kaltim dan Indonesia pada umumnya.
Tentu bukan hal mudah untuk melakukan itu semua, karena banyak tantang yang akan dihadapi. Walaupun demikian berdasarkan hasil rapat yang telah dilakukan dengan kabupaten kota, pada prinsipnya pelaksanaan Pemilukada di Kaltim siap dilaksanakan.
"Karena masing-masing kabupaten kota telah mengalokasikan anggaranya sesuai kebutuhan masing-masing Komisi Pemilihan Umum (KPU)," kata Fathur Rahman, dalam laporannya pada saat rapat staf dengan Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak, Selasa (22/4).
Menurut Fathur Rahman untuk Pemilukada di Kabupaten Mahakam Ulu, Pemprov Kaltim berkewajiban membantu penganggaran, begitu juga Kabupaten Kutai Barat yang merupakan asal DOB Mahulu juga kewajib membantu Mahulu.
"Dalam pelaksanaan Pemilukada di Kabupaten Mahulu, Pemprov dan Kutai Barat akan membantu memberikan anggaran, oleh karenan itu , untuk pelaksanaan Pemilukada serentak pada Desember mendatang tidak ada masalah," ujarnya lagi.
Dikatakan, model pemilihan serentak ini merupakan yang pertama kali di Indonesia, bahkan di dunia. Indonesia harus dicatat dalam sejarah demokrasi dunia karena ada 269 daerah terdiri atas 9 provinsi, 36 kota, dan 224 kabupaten yang serentak memilih kepala daerah. Artinya, sekitar 53 persen dari total 537 jumlah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia akan melaksanakan pilkada serentak gelombang pertama.
Di provinsi Kaltim ada sembilan kabupaten dan kota diwilayah Kaltim yang akan melaksanakan Pemilukada serentak. Kepala daerah yang berakhir masa jabatannya pada tahun 2015 ini ada lima yaitu Kota Samarinda, Berau, Kukar Paser dan Kabupaten Mahakam Ulu.
"Sedangkan empat kepala daerah yang berakhir masa jabatannya pada semester pertama pada tahun 2016 yaitu Kota Bontang, Kota Balikpapan, Kutai Barat dan Kabupaten Kutai Timur, dan itu sesuai dengan Undang-Undang No 1 Tahun 2015 tentang Pemilukada akan dilaksanakan secara serentak," paparnya.
Ditambahkan, Gubernur Kaltim sudah mengambil kebijakan, pejabat bupati dan walikota yang habis masa jabatannya, akan digantikan oleh penjabat yang akan dipilih dari dilingkungan Pemprov Kaltim.
"Dengan adanya pejabat yang akan dipilih untuk menjadi penjabat kepala daerah di kabupaten kota, diharapkan tidak mengganggu jalannya roda pemerintahan, tetapi bagaimanapun juga ini adalah kebijakan negara yang harus dilaksanakan, hingga hal ini juga memerlukan perhatian dan keseriusannya untuk tetap menjalankan tugas dan pungsi sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.
"Semoga tugas-tugas kita di dalam penyelenggaraan pemerintah bisa berjalan lebih baik. Dan kita semua menginginkan hanya satu, pejabat, karyawan, staf, birokrat di lingkungan Pemprov Kaltim tetap menjaga kondusifitas," paparnya. (mar/hmsprov)
30 Desember 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
07 Maret 2018 Jam 19:58:06
Pembangunan
24 Juli 2018 Jam 19:51:52
Pembangunan
07 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
20 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
18 November 2019 Jam 20:45:24
Pembangunan
18 Januari 2021 Jam 22:29:29
Penanggulangan Bencana
18 Januari 2021 Jam 22:25:53
Kesehatan
18 Januari 2021 Jam 17:08:14
Pemerintahan
18 Januari 2021 Jam 17:07:39
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
18 Januari 2021 Jam 17:06:59
Kegiatan Silaturahmi
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
25 Juni 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
13 September 2013 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata
02 September 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
08 Januari 2018 Jam 13:11:45
Kelautan dan Perikanan
19 Februari 2014 Jam 00:00:00
Perkebunan