Semiloka Agribisnis DRD Kaltim
SAMARINDA - Staf Ahli Gubernur Kaltim Bidang Pertanian, SDA dan Lingkungan Hidup, Rudi T Koesnandar mengatakan Pemprov Kaltim sangat mendukung program pengembangan agribisnis melalui usaha-usaha penelitian yang dilakukan oleh Dewan Riset Daerah (DRD), Perguruan Tinggi maupun LSM yang selama ini dijalankan dengan baik.
Karena itu, ke depan Pemprov Kaltim dalam mengambil kebijakan dan melakukan langkah-langkah strategis dalam upaya pengembangan usaha agribisnis juga berdasarkan penelitian.
”Melalui pembangunan agribisnis, pembangunan pertanian ditingkatkan melalui pendekatan produksi berbasis agribisnis. Dengan orientasi bisnis maka pengembangan usaha berdaya saing dan berkelanjutan menjadi pertimbangan utama dalam memajukan produksi pertanian di daerah,” kata Rudi Koesnandar usai membuka Semiloka Agribisnis Dewan Riset Daerah (DRD) Kaltim di Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (4/3).
Melalui orientasi bisnis tersebut, usaha agribisnis yang diusahakan oleh masyarakat sudah terbukti cukup tangguh untuk bertahan, meskipun dalam kondisi krisis ekonomi dan moneter (krismon) pada awal reformasi lalu. Namun, produksi pertanian di daerah terus membawa peningkatan ekonomi bagi para petani di daerah.
Dalam program pertanian, bukan semata-mata pembangunan sektoral, namun juga terkait dengan lintas sektoral, bahkan sangat ditentukan oleh agroindustri hilir, hulu dan lembaga jasa penunjang.
”Yang jelas melalui pengembangan agribisnis, pembangunan pertanian bukan sebagai pembangunan parsial pengembangan komoditas, melainkan sangat terkait dengan pengembangan wilayah, khususnya pedesaan yang berkaitan erat dengan upaya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pertanian,” jelasnya.
Menyukseskan pengembangan agribisnis di daerah, ke depan, pertanian, termasuk sub sektor perkebunan, peternakan dan perikanan, akan terus dipacu dan dikembangkan, karena produksi pertambangan dan migas sebagai sumber daya alam (SDA) tidak terbarukan (unrewable resources) akan terus berkurang dan tidak dapat diandalkan lagi.
Karena itu, seluruh masyarakat harus bisa menyadari SDA tak terbarukan suatu saat akan habis, dampaknya sangat besar, yakni penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi, pengangguran dan kemiskinan.
”Karena itu, pengembangan agribisnis menjadi pilihan, meskipun harus dihadapkan pada banyak kendala dan tantangan. Misalnya, mengenai pembebasan lahan dan ketersediaan obat-obatan atau pupuk,” jelasnya.
Selain itu, masalah lain yang perlu diperhatikan adalah kodisi daerah di Kaltim yang belum memadai dukungan infrastruktur, keterbatasan daya listrik, degradasi lingkungan, terbatasnya SDM yang terampil.
Adanya keterbatasan pertumbuhan tanaman di lahan yang terbaharukan, Pemprov Kaltim telah mulai dengan mendidik petani pangan yang diarahkan menjadi petani modern dengan menggunakan alat-alat mesin pertanian yang mengikuti kemajuan jaman.
Selain itu juga dengan kombinasi penerapan dan pemakaian pupuk organik dan anorganik untuk mengelola lahan yang dapat menggantikan manfaat dan fungsi yang semula unrenewable menjadi renewable resources dengan ongkos kerja yang murah, sehingga meningkatkan efisiensi waktu dan biaya. (jay/sul/es/hmsprov)
17 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Penanaman Modal
15 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Penanaman Modal
22 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Penanaman Modal
15 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Penanaman Modal
09 Oktober 2014 Jam 00:00:00
Penanaman Modal
09 September 2014 Jam 00:00:00
Penanaman Modal
26 Januari 2021 Jam 20:21:14
Perhubungan
26 Januari 2021 Jam 20:20:16
Kegiatan Silaturahmi
26 Januari 2021 Jam 20:20:02
Kesehatan
26 Januari 2021 Jam 14:19:57
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
26 Januari 2021 Jam 14:19:14
Kesehatan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
17 Januari 2013 Jam 00:00:00
Sosial
16 Januari 2020 Jam 14:16:58
Kegiatan Pemerintah
13 Juni 2014 Jam 00:00:00
Kearsipan
05 Januari 2017 Jam 00:00:00
Kegiatan Pemerintah
10 Februari 2014 Jam 00:00:00
Kepemudaan dan Olahraga