SAMARINDA - Rombongan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat yang diketuai Rizanto Algamar pada Senin (8/8) studi banding ke Pemprov Kaltim untuk mendapat masukan, terkait strategi dan arah pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Sejuta Hektare, Pola PIR Plasma yang berwawasan lingkungan dan berkesinambungan serta potensi untuk Pendapatan Asli Daerah.
"Kami telah banyak mendengar dari Kaltim tentang sawitnya. Apalagi, pada 2009 Gubernur Kaltim mencanangkan satu juta hektare sawit yang ternyata pada 2014 sudah mencapai lebih satu juta hektare. Sehingga dalam kunjungan kerja ini kami mendapat masukkan terhadap keberhasilan Kaltim mengenai sawitnya," kata Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat Rizanto Algamar.
Menurut dia, kelapa sawit salah satu komoditas unggulan perkebunan dan andalan bagi pendapatan asli daerah dan menjadi industri primadona perkebunan di Indonesia.
"Luasan perkebunan kelapa sawit di Sumbar belum terlalu luas disbanding Kaltim yang mencapai angka 1,1 juta hektare. Sumbar hanya 390.380 ha dengan produktifitas 1.152.187 ton. Kami berharap dengan kunjungan kerja ini bisa jadikan rujukan dan pertimbangan dalam setiap membuat regulasi tingkat daerah di Sumbar nantinya," katanya.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Bidang Kesejahteraan Rakyat, Pemberdayaan Masyarakat dan Pencapaian MDGs, Edi Kuswadi yang mewakili Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengatakan salah satu tekad mewujudkan ekonomi daerah yang berdaya saing dan pro rakyat adalah merevitalisasi perkebunan.
"Perkebunan kelapa sawit memiliki prospek cerah dan sebagai salah satu sektor andalan pengganti Migas di masa mendatang karena migas suatu saat potensinya akan habis dan tidak bisa diandalkan lagi," katanya.
Karena itu, pencanangan satu juta hektar sawit di Kaltim yang telah terwujud, kini akan terus dikembangkan dengan program tahap kedua seluas 1,4 juta hektare yang ditargetkan tercapai hingga tahun 2018.
"Pemprov Kaltim optimis usaha perkebunan terus berkembang. Apalagi dengan masuknya sejumlah perusahaan perkebunan yang secara otomatis luasan lahan perkebunan semakin bertambah. Apalagi semua perusahaan perkebunan kelapa sawit hingga kini dapat melaksanakan kegiatannya dengan baik karena diberikan jaminan keamanan dan kemudahan berinvestasi," katanya.
Sehubungan dengan diadakannya pembanguan perkebunan rakyat berkaitan dengan program revitalisasi perkebunan, Edi mengatakan bahwa perusahaan perkebunan besar diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan kebun plasma bagi warga di sekitar kebun inti.
"Selain itu, perusahaan perkebunan kelapa sawit juga ditekankan agar memperhatikan dan menjaga kondisi lingkungan hidup di sekitarnya agar tidak menimbulkan pencemaran, kerusakan dan terjadinya bencana alam," katanya. (rus/es/humasprov)
25 September 2013 Jam 00:00:00
Perkebunan
11 Oktober 2019 Jam 23:08:20
Perkebunan
18 Juni 2014 Jam 00:00:00
Perkebunan
26 April 2013 Jam 00:00:00
Perkebunan
01 April 2016 Jam 00:00:00
Perkebunan
24 November 2014 Jam 00:00:00
Perkebunan
18 April 2021 Jam 19:54:13
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
18 April 2021 Jam 19:53:52
Agama
17 April 2021 Jam 19:49:03
Sosialisasi Masyarakat
17 April 2021 Jam 19:47:54
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
16 April 2021 Jam 19:43:34
Kegiatan Silaturahmi
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
16 Februari 2020 Jam 07:06:19
Kolom Minggu
15 Juli 2015 Jam 00:00:00
Kewirausahaan
07 Desember 2013 Jam 00:00:00
Investasi
10 Mei 2019 Jam 21:45:34
Agama
28 Oktober 2017 Jam 10:37:09
Wisata Unggulan