SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kaltim terus berupaya melakukan pembangunan di bidang telekomunikasi, terutama di daerah-daerah yang masih belum terjangkau akses telekomunikasi atau daerah blankspot, khusunya di daerah pedalaman dan perbatasan. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak, mengatakan Pemprov Kaltim berkomitmen menuntaskan pembangunan bidang komunikasi dan informatika di seluruh wilayah Kaltim. Ini dalam rangka memberikan layanan informasi yang terbaik kepada masyarakat.
Khusus dalam menuntaskan permasalahan konektivitas jaringan telekomunikasi, Awang Faroek menargetkan bisa selesai dilakukan sebelum masa berakhir jabatannya pada tahun 2018, karena saat ini sudah 80 persen blankspot di Kaltim sudah teratasi. "Upaya mengatasi blankspot tersebut akan terus berlanjut di tahun 2018 dan 2019. Pemprov Kaltim melalui Dinas Komunikasi dan Informatika telah mengajukan usulan untuk pembangunan menara telekomunikasi/BTS ke Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) Kemenkominfo RI," kata Awang Faroek Ishak, belum lama ini.
Dikatakan, berdasarkan data yang terkumpul pada tahun 2018 tercatat total usulan pembangunan sebanyak 139 BTS, dan di tahun 2019 sebanyak 60 BTS. Dari usulan tersebut, BP3TI menyetujui pembangunan BTS sebanyak total 88 BTS di tahun 2018. "Dari seluruh usulan yang disetujui untuk pembangunan tersebut, wilayah Berau mendapat persetujuan untuk pembangunan 11 BTS, Kutai Timur sebanyak 18 BTS, Kutai Barat sebanyak 21 BTS, Paser sebanyak 19 BTS, Mahakam Ulu sebanyak 13 BTS, dan wilayah Kutai Kartanegara akan dibangun sebanyak 6 BTS," ungkap Awang.
Dengan rencana pembangunan BTS tersebut, Awang Faroek mengharapkan permasalahan blankspot di Kaltim dapat teratasi dan masyarakat Kaltim semakin mendapatkan kemudahan berkomunikasi dan mengakses berbagai informasi. Menurutnya, bukan saja sarana telekomunikasi yang akan kita tuntaskan, tetapi sarana dan prasarana kebutuhan dasar masyarakat lainnya harus segera dipenuhi, air bersih, listrik, kesehatan pendidikan dan pemenuhan kebutuhan lainnya, "Ini merupakan komitmen kita agar seluruh masyarakat Kaltim merasakan program pembangunan, bukan hanya di perkotaan tetapi juga masyarakat yang ada di pedesaan dan perbatasan, sehingga tidak menimbulkan kecemburan sosial antara masyarakat pedalaman, perbatasasan dengan masyarakat perkotaan," kata Awang Faroek. (mar/sul/ri/humasprov)
01 November 2013 Jam 00:00:00
Komunikasi dan Informatika
03 April 2013 Jam 00:00:00
Komunikasi dan Informatika
06 Mei 2013 Jam 00:00:00
Komunikasi dan Informatika
03 Desember 2013 Jam 00:00:00
Komunikasi dan Informatika
16 September 2016 Jam 00:00:00
Komunikasi dan Informatika
14 April 2021 Jam 10:36:34
Kesehatan
13 April 2021 Jam 04:09:10
Kesehatan
13 April 2021 Jam 04:08:50
Berita Acara
09 April 2021 Jam 19:31:13
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
09 April 2021 Jam 19:29:16
Kunjungan Kerja
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
19 Desember 2019 Jam 21:43:24
Kegiatan Pemerintah
14 Februari 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan
02 April 2016 Jam 00:00:00
Pendidikan
25 November 2019 Jam 21:14:33
Pemerintahan
18 November 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan