MUARA WAHAU - Desa Benhes (Bea Nehes) Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur, salah satu dari 18 desa di Kutim, terpilih dalam Program Kampung Iklim (Proklim) plus, yang dilaksanakan Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF CF).
Desa Benhes dengan jumlah penduduk 843 jiwa, 471 kepala keluarga (KK) yang bermukim disekitar Sungai Telen, ternyata memiliki dua obyek wisata air terjun yang sangat indah. Namun kendala yang dialami dalam pengembangan obyek wisata tersebut adalah akses jalan.
"Kami memiliki obyek wisata air terjun Long Pla yang berlokasi di KM 53 dan air terjun yang berada di KM 63 Desa Benhes. Namun akses jalan menuju keduanya sangat sulit. Kami harapkan pemerintah khususnya dinas terkait bisa memperhatikannya," terang Kepala Desa Benhes Stafani Lung kepada awak media usai mengunjungi air terjun Long Pla, Sabtu (14/12/2019).
Stefani menambahkan kalau akses jalan tersebut diperbaiki tentu dampaknya sangat besar bagi warga. Diantaranya meningkatkan perekonomian masyarakat, karena mayoritas pekerjaan warga desa hanya petani sawit dan berladang.
"Seperti tadi, tidak lama kita menikmati air terjun terpaksa harus kembali lagi. Hanya karena cuaca mendung, takut hujan sehingga kendaraan bisa terjebak jalan berlumpur. Tapi kalau jalannya bagus, tentu pengunjung bisa berlama-lama menikmati keindahan dan kesejukan air terjun. Itulah perhatian pemerintah sangat kami harapkan," papar Stefani.
Untuk mengunjungi air terjun Long Pla dapat ditempuh jalur darat mengggunakan roda empat maupun roda dua yang membutuhkan waktu sekitar 120 menit perjalanan. Akses jalan besar cukup bagus namun masih tanah karena belum ada pengerasan jalan, sehingga saat hujan akibatnya jalan licin.
Dari batas akhir jalan besar, pengunjung masih harus melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki sekitar antara 5 sampai10 menit melintasi hutan yang terbilang asri sebelum sampai lokasi air terjun.
Untuk air terjunnya sendiri bertingkat dua dengan ketinggian sekitar 65 meter, sehingga menimbulkan gemuruh suara air membuat pengunjung pasti dibuat takjub melihat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang sangat luar biasa.
Sementara air terjun KM 65, tidak bisa di kunjungi karena terkendala kondisi jalan.
Rombongan yang dipimpin Ketua Lembaga Adat Desa Bea Nehas Ledjie Be Leang Song, dampingi Kades Benhes Stefani Lung. Deputi Direktur Yayasan Bioma Danang Sutobudi, Kasubag Internal dan Eksternal Biro Humas Setda Prov Kaltim Hj Murni mengalihkan perjalanan untuk mengunjugi hutan lindung adat Benhes.
Namun ditengah perjalanan ada pohon tumbang yang menghalangi perjalanan, sehingga untuk melihat langsung kondisi hutan lindung adat tersebut tidak bisa dilakukan.
Walaupun demikian rombongan jurnalis tidak kecewa, karena pohon yang tumbang tersebut terdapat akar bajakah yang dianggap memiliki banyak khasiat menyembuhkan penyakit.
Oleh kepala lembaga adat dengan menggunakan mandau langsung memotong menjadi beberapa bagian dan diberikan kepada awak untuk dinikmati airnya, dan dibawa pulang sebagai oleh-oleh dari Desa Benhes. (mar/her/yans/humasprov)
15 Desember 2019 Jam 22:53:08
Lingkungan Hidup
19 April 2018 Jam 23:06:04
Lingkungan Hidup
07 Desember 2013 Jam 00:00:00
Lingkungan Hidup
23 Januari 2020 Jam 08:47:03
Lingkungan Hidup
12 Desember 2019 Jam 16:32:42
Lingkungan Hidup
05 Juni 2018 Jam 19:41:00
Lingkungan Hidup
02 Maret 2021 Jam 20:08:57
Kesehatan
02 Maret 2021 Jam 15:20:46
Kesehatan
02 Maret 2021 Jam 15:19:34
Kesehatan
01 Maret 2021 Jam 19:59:22
BNN
01 Maret 2021 Jam 19:59:07
Sumber Daya Manusia
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
22 September 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
04 Februari 2013 Jam 00:00:00
Lingkungan Hidup
27 Februari 2019 Jam 19:25:46
Pendidikan
03 Desember 2013 Jam 00:00:00
Sosial
04 Desember 2016 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan