Pembinaan Bahasa dan Sastra Sangat Diperlukan
SAMARINDA - Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia sangat diperlukan mengingat semakin derasnya arus globalisasi, informasi dan transformasi budaya dewasa ini, sehingga perlu langkah-langkah positif, terencana dan sismatis dalam upaya mempertahankan Bahasa dan Budaya Indonesia.
Pada masa orde baru, setiap Oktober merupakan bulan bahasa. Segala hal yang berkaitan dengan Bahasa Indonesia itu dilakukan besar-besaran. Bahkan sejumlah mahasiswa sempat turun ke jalan untuk memberikan dukungan terhadap penggunaan Bahasa Indonesia dalam penamaan toko, hotel restoran dan berbagai iklan.
Tetapi setelah reformasi penggunaan bahasa asing justeru merajalela, padahal dalam penamaan toko atau hotel terdapat Bahasa Indonesia yang sepadan dengan bahasa asing, sehingga hal itu harus menjadi perhatian, karena bahasa merupakan bagian dari jati diri bangsa.
“Misalnya ada nama hotel menggunakan bahasa asing grand sepadan dengan Bahasa Indonesia, yakni Adika atau toko yang menjual roti dengan nama Sweet Bakeri sepadan dengan Bahasa Indonesia, yakni Toko Roti Sweet,” kata Kepala Dinas Provinsi Kaltim yang diwakili Tenaga Teknis Disdik Kaltim Drs Nanang Rijono, pada Seminar Kebahasaan dan Kesastraan 2015, yang digelar Kantor Bahasa Kaltim, yang berlangsung di Ruang Serbaguna Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (28/10).
Nanang Rijono mengatakan, sekarang ini harus bisa mengembalikan kecintaan terhadap Bahasa dan Sastra Indonesia. Sesuai UU Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, Lagu Kebangsaan dan Lambang Negera, dimana pada bagian dua mengatur dengan jelas bagaimana posisi Bahasa Indonesia.
Karena itu, mengutamakan Bahasa Indoensia dan melestarikan sastra daerah harus menjadi kebanggaan atas apa yang dimiliki bangsa ini.
"Kenapa di perguruan tinggi itu, untuk syarat lulus S1, S2 maupun S3 harus lulus toefl dan kedepan seharusnya juga lulus Uji Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI). Orang asing saja yang mau bekerja di Indonesia melakukan UKBI, seharusnya orang Indonesia juga melakukan hal yang sama," kata Nanang Rijono.
Sementara itu, Kepala Bahasa Provinsi Kaltim yang diwakili Koordinator Internal Kantor Bahasa Provinsi Kaltim Yulianti Herawati mengatakan, berkaitan dengan tema seminar yang diperbincangkan di dunia pendidikan adalah geliat penguatan ataupun penerapan kurikulum tahun 2013.
Namun, dalam perjalanannya tidak serta merta sempurna. Karena itu, upaya perbaikan yang berkelanjutan dengan pengelolaan kurikulum di sekolah dan praktik pembelajaraan di kelas menjadi suatu yang penting. Hal inilah yang mendorong badan pengembangan dan pembinaan bahasa untuk terus mengimplementasikan kurikulum tersebut. (mar/sul/es/humasprov).
28 Februari 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
15 Februari 2020 Jam 08:40:49
Pendidikan
20 Februari 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
08 Februari 2019 Jam 19:41:18
Pendidikan
06 Februari 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
12 Maret 2019 Jam 20:55:23
Pendidikan
27 Mei 2022 Jam 20:50:38
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
27 Mei 2022 Jam 20:47:27
Investasi
27 Mei 2022 Jam 20:45:09
Tokoh Inspirasi
26 Mei 2022 Jam 20:42:53
Pendidikan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
31 Juli 2015 Jam 00:00:00
Pelatihan, Kepegawaian
27 Januari 2020 Jam 15:29:39
Pemerintahan
02 Oktober 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
06 Januari 2015 Jam 00:00:00
Pelatihan, Kepegawaian
22 Mei 2020 Jam 17:14:32
Sosialisasi Masyarakat