Musda VI IBI Kaltim
SAMARINDA-Para bidan yang tergabung dalam Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kaltim diminta untuk terus meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Meski begitu, peran para bidan di seluruh wilayah Kaltim diakui sudah sangat baik dan peran mereka telah dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Saya berharap IBI Kaltim dan anggota-anggotanya dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme mereka. Jika tingkat pendidikan anggotanya masih ada yang D-I, maka perlu ditingkatkan ke D-III atau jika mampu lebih tinggi lagi, sehingga para bidan di Kaltim memiliki daya saing dan mampu berkompetisi di era global,” kata Staf Ahli Gubernur Kaltim Bidang Kesra, Pemberdayaan Masyarakat dan Pencapaian MDG’s Halda Arsyad saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) VI IBI Kaltim periode 2013-2018 di Ruang Rembulan RSUD AWS Samarinda, Minggu (7/12).
IBI Kaltim diharapkan dapat terus memantapkan eksistensi, kiprah dan peran organisasi sebagai mitra pemerintah di bidang kesehatan. IBI pun harus mampu meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan. Apalagi, Kaltim masih menghadapi permasalahan rendahnya derajat kesehatan yang diindikasikan dengan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI), disebabkan masih minimnya pengetahuan para ibu dan pasangannya terhadap kesehatan ibu melahirkan. Apalagi, hasil penelitian menyebutkan, 90 persen bayi yang dilahirkan dari ibu yang meninggal sewaktu melahirkan atau nifas, ikut meninggal sebelum ulang tahun yang pertama. Melihat kondisi tersebut, maka Pemprov Kaltim berupaya melaksanakan Revitalisasi Gerakan Sayang Ibu (GSI).
GSI merupakan upaya pemerintah dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Apalagi permasalahan kesehatan masyarakat diyakini akan cenderung meningkat.
“Setiap permasalahan kesehatan bila tidak segera diantisipasi, maka akan dapat berpotensi menimbulkan masalah yang cukup rumit di masa datang,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua IBI Kaltim Farida Widiawati mengatakan tujuan dari Musda IBI ini adalah untuk mengordinasikan program yang akan dilakukan kepengurusan IBI periode selanjutnya, selain melakukan pemilihan ketua dan penyusunan program kerja.
“Harapan kami IBI mampu membantu pemerintah mencetak bidan yang berkualitas. Caranya dengan melakukan berbagai pendidikan dan pelatihan kebidanan kepada pelajar dan mahasiswa kebidanan di daerah,” jelasnya.
Memang berbagai lembaga pendidikan kebidanan banyak berdiri di Kaltim. Namun, peningkatan mutunya juga perlu didampingi, sehingga pelayanan terhadap ibu melahirkan lebih baik, termasuk pelayanan kebidanan di wilayah perbatasan. Tenaga kebidanan di wilayah perbatasan hingga saat ini masih sangat terbatas. (jay/sul/hmsprov)
//Foto: Suasana Musyawarah Daerah (Musda) VI IBI Kaltim periode 2013-2018 di Ruang Rembulan RSUD AWS Samarinda. (jaya/humasprov kaltim).
28 Juni 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
13 Desember 2018 Jam 08:29:52
Kesehatan
06 Maret 2019 Jam 16:25:42
Kesehatan
10 Februari 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
02 Oktober 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
22 Juni 2020 Jam 21:40:45
Kesehatan
30 April 2021 Jam 06:47:16
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
30 April 2021 Jam 06:46:34
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
13 April 2021 Jam 04:09:10
Kesehatan
13 April 2021 Jam 04:08:50
Berita Acara
09 April 2021 Jam 19:31:13
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
21 April 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
15 April 2020 Jam 10:01:21
Kesehatan
28 Juni 2020 Jam 20:45:10
Berita Acara
07 November 2016 Jam 00:00:00
Pembangunan