SAMARINDA – Bantuan biaya pendidikan yang diberikan Pemerintah Provinsi Kaltim sejak kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak melalui program Beasiswa Kaltim Cemerlang (BKC) sebagai upaya pemerintah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas. Menurut gubernur, program BKC merupakan investasi di bidang pendidikan yang digadangnya agar tercipta SDM yang terampil dan berpengetahuan luas serta berdayasaing.
Kebijakan itu ditegaskannya pada pelantikan pejabat pimpinan tinggi pratama di Pendopo Lamin Etam, Senin (4/12). “Dalam mempersiapkan diri menyongsong Kaltim 2030 dan memasuki pasar bebas serta era bonus demografi. Maka kita harus memiliki SDM berdayasaing dan beasiswa yang diberikan bentuk investasi jangka panjang pada bidang pendidikan,” katanya.
Bagi Awang, SDM yang unggul dan andal melalui sektor pendidikan menjadi pelopor pembangunan daerah terutama dalam pengelolaan sumber daya alam yang berlimpah. Apalagi, bumi Benua Etam telah ditetapkan sebagai salah satu koridor ekonomi nasional serta kawasan ekonomi khusus (KEK). Kaltim ditetapkan sebagai kawasan industri untuk pengembangan klaster industri berbasis gas, kondensat, petrokimia dan oleochemical termasuk pertanian dalam arti luas.
Kondisi tersebut lanjut Awang, menuntut daerah agar mampu menyiapkan orang-orang yang terampil dan menguasai teknologi. Karenanya, kebijakan bantuan biaya pendidikan melalui program BKC sebagai investasi jangka panjang diharapkan mampu tercipta SDM andal dan unggul dalam berbagai bidang. “Potensi yang besar itu mengharuskan pemerintah menyiapkan sedini mungkin suber daya berkualitas dan kompeten di bidang-bidang khusus,” jelasnya.
Misalnya ujar gubernur, pemerintah memberikan beasiswa bagi mahasiswa di berbagai perguruan tinggi termasuk yang menjalani pendidikan di luar daerah bahkan luar negeri. Salah satunya, mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan juga puluhan mahasiswa mengikuti pendidikan di Rusia dan beberapa negara Eropa lainnya. “Setiap tahun sejak periode pertama hingga kedua kepemimpinan saya. Kami telah diberikan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa melalui program BKC,” ungkap Awang Faroek.
Dia menyebutkan pada periode 2009-2013 setiap tahun diberikan beasiswa kepada 30 ribu orang berarti ada 150 ribu pelajar dan mahasiswa se-Kaltim (waktu itu masuk Kalimantan Utara) dibantu biaya pendidikan. Selanjutnya, periode kedua (2013-2018) penerima beasiswa meningkat ditarget setiap tahun 50 ribu penerima berarti ada 250 ribu pelajar dan mahasiswa mendapat beasiswa. “Sehingga pada akhir kepemimpinan saya. Tidak kurang 400 ribu pelajar dan mahasiswa di Kaltim telah mendapat bantuan pendidikan berupa beasiswa,” sebut Awang.(yans/sul/ri/humasprov)
13 Januari 2020 Jam 14:39:14
Sumber Daya Manusia
13 September 2013 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
22 November 2017 Jam 08:32:27
Sumber Daya Manusia
29 September 2019 Jam 22:33:16
Sumber Daya Manusia
11 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
06 November 2017 Jam 07:57:43
Sumber Daya Manusia
18 April 2021 Jam 19:54:13
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
18 April 2021 Jam 19:53:52
Agama
17 April 2021 Jam 19:49:03
Sosialisasi Masyarakat
17 April 2021 Jam 19:47:54
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
16 April 2021 Jam 19:43:34
Kegiatan Silaturahmi
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
28 Februari 2014 Jam 00:00:00
Kewirausahaan
06 Oktober 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan
12 Agustus 2014 Jam 00:00:00
Sosial
03 Mei 2020 Jam 20:56:18
Sosialisasi Masyarakat
18 Januari 2013 Jam 00:00:00
Lingkungan Hidup