SAMARINDA - Seorang pasien Rumah Sakit Panglima Sebaya, Kabupaten Paser, Humaidah yang telah lebih dari 5 tahun menjalani pengobatan tanpa membuahkan hasil akhirnya mendapat penanganan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda atas bantuan Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak.
"Saya bertemu Gubernur Awang Faroek Senin lalu. Saya mendapat disposisi yang ditujukan kepada Direktur RSUD AWS. Setelah itu, saya langsung pulang ke Paser dengan membawa kabar baik kepada keluarga. Setelah itu, keluarga saya mempersiapkan kepindahan pengobatan ibu ke RSUD AWS," kata Januar As'ari, putra sulung Humaidah, Kamis (3/11).
Januar menceritakan, ibunya bersama dengan ayahnya pada Selasa sore berangkat menuju RSUD AWS dengan menggunakan ambulance yang juga disiapkan atas bantuan Gubernur Kaltim. Setibanya di RSUD AWS, Humaidah langsung dibawa ke ruang Unit Gawat Darurat (UGD) untuk dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam ruang perawatan Edelweis yang merupakan ruang perawatan kelas satu.
"Saat kami tiba, pihak rumah sakit langsung melakukan observasi dan pemeriksaan terhadap ibu. Kondisi otak ibu juga sudah dilihat dengan menggunakan CT Scan," ungkapnya.
Januar menyebutkan bahwa keluarganya mendapat informasi dari dokter syaraf yang memeriksa ibunya bahwa kondisi otak ibunya terdapat cairan yang berakibat terjadi pembengkakan di kepala atau biasa disebut hydrocephaulus.
"Dokter syaraf bilang, kalau ada hydrocephaulus dan nanti akan dikonsultasikan ke dokter bedah syaraf terkait penanganan terbaik selanjutnya. Apakah perlu dioperasi untuk mengeluarkan cairan atau tidak," katanya.
Jauhar berharap, selama dalam penanganan pihak RSUD AWS kondisi ibunya yang hingga saat ini masih kritis bisa tertangani dengan baik dan kembali pulih. "Berharap, tim dokter di RSUD AWS dapat menangani penderitaan ibu semaksimal mungkin hingga ibu saya bisa sembuh," harapnya.
Kepala Humas RSUD AW Syahranie, dr M Febian Satrio mengatakan, pihak RSUD sudah membentuk tim medis untuk menangani penyakit yang diderita Humaidah. Mereka terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam, spesialis syaraf, bedah syaraf dan dokter rehabilitasi medik serta dokter spesialis gizi klinik.
"Sudah ditangani oleh tim medis karena permasalahan cukup kompleks. Saat ini, langkah yang dilakukan oleh tim medis adalah melakukan rehabilitasi medik karena pengaruh dari perawatan yang terlalu lama. Untuk rencana medis, ini masih koordinasi diantara tim medis," katanya. (rus/sul/humasprov)
17 Juni 2020 Jam 20:32:50
Kesehatan
01 Oktober 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
22 Maret 2020 Jam 22:34:24
Kesehatan
11 Oktober 2019 Jam 23:04:42
Kesehatan
08 Februari 2021 Jam 23:13:35
Kesehatan
13 Oktober 2020 Jam 15:01:54
Kesehatan
19 Mei 2022 Jam 19:56:10
Kegiatan Silaturahmi
19 Mei 2022 Jam 19:54:24
Kegiatan Pemerintah
19 Mei 2022 Jam 19:53:07
Agenda Pemerintah
19 Mei 2022 Jam 19:47:11
Wakil Gubernur Kaltim
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
04 Juli 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
12 Oktober 2021 Jam 22:00:48
Pemerintahan
10 September 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
22 Februari 2022 Jam 20:32:29
Gubernur Kaltim
27 Mei 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan