SAMARINDA - Tahun 2018 ini, Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim kembali menyediakan puluhan peralatan pasca panen yang akan disalurkan dalam bentuk bantuan kepada petani pekebun yang berada di sentra pengembangan komoditas perkebunan karet.
Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim Ujang Rachmad mengatakan pihaknya menyalurkan bantuan berupa peralatan pasca panen karet terdiri dari pisau sadap, mangkok sadap, ring mangkok sadap, talang sadap, bak pembeku, bahan pembeku lateks dan saringan lateks.
"Kami memperoleh dukungan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2018 guna memberikan bantuan berupa peralatan pasca panen diperuntukkan bagi lima kelompok tani yang tersebar di empat kecamatan di Kaltim,” ungkapnya didampingi Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran, H. Yus Alwi Rahman.
Peralatan pasca panen karet itu sebut Ujang Rachmad diberikan kepada Kelompok Tani Rukun Iku di Desa Prangat Baru dan Kelompok Tani Harapan Baru Desa Sambera Baru Kecamatan Marangkayu.
Selanjutnya, Kelompok Tani Subur Jaya Desa Kota Bangun II Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara. Kemudian, dua kelompok tani dari Kelurahan Bentuas Kecamatan Palaran Samarinda yaitu Kelompok Tani Berkat Usaha dan Kelompok Tani Pada Elo.
Ujang menambahkan, Disbun melaksanakan sosialisasi kepada kelompok tani penerima bantuan tersebut dengan tujuan untuk pemberdayaan dan memacu semangat pekebun agar pengolahan pasca panen karet (lateks) menjadi lebih berkualitas.
Kegiatan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian (Mentan) Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengolahan dan Pemasaran Bokar. Karenanya diperlukan pembinaan penerapan jaminan mutu di tingkat Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB), sehingga bokar yang dihasilkan dan diperdagangkan memenuhi standar yang dipersyaratkan.
Ujang berharap melalui sosialisasi ini petani mampu meningkatkan kualitas bokar bersih yang memenuhi baku mutu sesuai dengan standard. Terutama berpedoman pada SNI 06-2047 (standard bahan olah karet) dan nilai tambah yang diperoleh turut meningkat sehingga petani karet menjadi sejahtera. "Terkait dengan kegiatan tersebut. Diharapkan, agar UPPB di kabupaten/kota segera dibentuk," ujar Ujang.
Dalam sosialisasi peserta diperkenalkan produk baru penggumpal getah karet yakni "SPECTA" yang mempunyai keunggulan bagi petani karet yang menggunakannya. Ditambahkan, para petani pekebun karet mampu meningkatkan mutu bokar, menambah bobot karet, tidak berbau menyengat, harga menjadi lebih baik dan ramah lingkungan. (yans/sul/humasprov)
26 Juli 2014 Jam 00:00:00
Perkebunan
07 Desember 2017 Jam 07:44:07
Perkebunan
17 Juni 2020 Jam 20:30:05
Perkebunan
10 Maret 2015 Jam 00:00:00
Perkebunan
01 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Perkebunan
20 Mei 2020 Jam 18:53:58
Perkebunan
15 April 2021 Jam 20:10:56
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
15 April 2021 Jam 20:09:41
PKK
15 April 2021 Jam 20:08:15
PKK
15 April 2021 Jam 20:06:16
Administrasi Pembangunan
15 April 2021 Jam 20:06:02
Berita Acara
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
06 September 2019 Jam 20:27:25
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
08 April 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
06 Juli 2018 Jam 20:57:02
Program Pemerintah
26 Agustus 2016 Jam 00:00:00
Kesehatan
22 Maret 2016 Jam 00:00:00
Komunikasi dan Informatika