Latih Pemanfaatan Buah Mangrove dan Pembuatan Terasi
BIDUK-BIDUK - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Kaltim mengarahkan programnya untuk masyarakat di Kecamatan Biduk-Biduk dan Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Berau. Di Biduk-Biduk, program yang digelar adalah pelatihan pemanfaatan buah mangrove menjadi bahan baku industri dan makanan. Sedangkan di Batu Putih, masyarakat dilatih membuat terasi berbahan udang dan ikan. Program ini dilakukan dalam rangka pemanfaatan sumber daya hayati, khususnya mangrove di wilayah pesisir.
Kepala Disperindagkop dan UMKM Kaltim HM Djailani di sela-sela kegiatan tersebut mengatakan, tujuan kegiatan ini merupakan pelaksanaan program 100 hari gubernur dan wakil gubernur sebagai perwujudan sinergitas program kegiatan indagkop dalam pemanfaatan hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan kelautan yang terintegrasi untuk diolah menjadi industri.
"Pelatihan pemanfaatan buah mangrove di Biduk-Biduk sangat tepat, karena potensinya yang luar biasa dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Bahkan masyarakat setempat belum mengetahui bahwa buah mangrove memiliki nilai ekonomi tinggi, baik untuk diolah menjadi makanan dan minuman maupun sumber pangan lainnya," kata Djailani di aula Kantor Kecamatan Biduk-Biduk, Jumat (21/3).
Dia berharap agar pelatihan semacam ini dilakukan secara berkesinambungan. Sebab jika pengetahuan masyarakat bertambah, maka masyarakat akan lebih mudah berusaha dan mencapai kesejahteraan.
Menurut Djailani, selain memiliki nilai ekonomi tinggi jika dikelola, mangrove juga mempunyai peranan ekologis, ekonomis dan sosial yang penting dalam mendukung pembangunan wilayah pesisir. Hutan mangrove akan menjaga kestabilan garis pantai dari abrasi dan erosi serta menjaga kelestarian ekosistem pantai.
Dia mengajak masyarakat Biduk-Biduk untuk ikut melestarikan mangrove dengan menanam pohon ini dan lebih memperhatikan kelestarian lingkungan yang kelak manfaatnya akan dinikmati generasi selanjutnya.
Hutan mangrove juga berfungsi untuk menahan laju tiupan angin kencang dan dapat mensterilkan air laut yang asin menjadi tawar. Oleh sebab itu, ia pun mengajak kepada seluruh pihak untuk selalu menjaga kelestarian ekosistem pantai.
Sementara itu Sekretaris Camat Biduk-Biduk Sugitanto mengucapkan terimakasih jajaran Disperindagkop yang peduli dengan masyarakat Biduk-Biduk yang bersedia memberikan ilmu pengetahuan tentang pemanfaatan buah mangrove.
"Masyarakat banyak yang belum tahu manfaat mangrove, sehingga seiring dengan adanya pelatihan ini masyarakat bisa menjaga pelestarian hutan mangrove dari kerusakan," ujarnya.
Sedangkan Pelatihan bagi masyarakat tentang pembuatan terasi berbahan ikan dan udang yang digelar di Balai Pertemuan Kecamatan Batu Putih dengan tujuan untuk menggali potensi daerah berbasis kearifan lokal. Diharapkan dengan pelatihan ini hasil lokal mampu dipasarkan secara luas tentunya harus ada perbaikan-perbaikan dari segi kemasan hingga lebih menarik konsumen.
"Produk olahan nelayan baik terasi maupun ikan asin masyarakat Batu Putih sudah terkenal. Dengan pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas sehingga produknya makin dikenal," ujarnya.
Ikan hasil tangkapan nelayan Batu Putih bukan saja bisa diolah menjadi terasi dengan pelatihan ini mampu dihasilkan produk lainnya. Yakni, tepung ikan, empek-empek, ikan asin, pakan ikan, maupun amplang.
"Salah satu produk andalan Batu Putih ikan asin jenis belanak prospeknya juga bagus. Rasanya sangat nikmat. Jika dikemas dengan menarik tentunya bisa menjadi produk unggulan dan harga jualnya akan semakin tinggi," ujarnya.
Di tempat yang sama Sekretaris Kecamatan Batu Putih Iskandar Dina, mengaku merasa tersanjung dengan perhatian Pemprov Kaltim melalui Disperindagkop Kaltim.
"Terimakasih atas kegiatan yang digelar Disperindagkop Kaltim, meskipun lokasi Kecamatan Batu Putih berada di pesisir jauh dari ibukota ternyata masih mendapat perhatian Pemprov Kaltim. Ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kami," ungkapnya. (sar/sul/hmsprov)
//Foto: POTENSI DAERAH. Kepala Disperindagkop dan UMKM Kaltim HM Djailani (kedua dari kiri) bersama panitia dan peserta pelatihan membuat terasi berbahan udang dan ikan. (sarjono).
06 Agustus 2014 Jam 00:00:00
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
18 Februari 2014 Jam 00:00:00
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
25 Juli 2020 Jam 14:31:35
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
01 Mei 2013 Jam 00:00:00
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
08 November 2013 Jam 00:00:00
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
17 Juli 2014 Jam 00:00:00
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
07 Maret 2021 Jam 21:07:34
Sosialisasi Masyarakat
06 Maret 2021 Jam 21:45:02
Penanggulangan Bencana
06 Maret 2021 Jam 21:44:42
Penanggulangan Bencana
05 Maret 2021 Jam 19:51:36
Sosial
05 Maret 2021 Jam 18:07:30
Kegiatan Silaturahmi
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
28 September 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
22 Desember 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
06 November 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
22 Maret 2019 Jam 20:34:13
Kegiatan Silaturahmi
20 Maret 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan