Menjadi seorang wanita karir tentu tidak semudah yang kita bayangkan. Karena setiap wanita karir tentu menginginkan dirinya tampil sesempurna mungkin, baik dari penampilan maupun cara pandang hidup untuk menata masa depannya. Dalam hal inilah, wanita tentu telah memikirkannya secara matang dalam menentukan pilihan sebagai wanita karir.
Wanita biasanya akan bekerja lebih pintar dalam mengatur jadwal pekerjaannya setiap hari, bahkan bagaimana ia melakukan rutinitasnya di luar kantor dengan baik. Itulah sebabnya wanita akan memilih pekerjaan lebih mementingkan ketertarikan dan kecocokan dengan dirinya. Dengan demikian, wanita akan mengerjakan pekerjaannya dengan lebih bersemangat serta melakukannya sepenuh hati.
Menjadi wanita karir yang sukses yang dibangun dengan sebuah pencapaian yang berarti. Seperti yang dikatakan oleh Swati Salunkhe, bahwa ’kesenangan pekerjaan akan menghasilkan kesempurnaan dalam pekerjaan. Jadi pastikan bahwa apa yang kita lakukan adalah apa yang kita sukai’.
Lebih-lebih ketika ia berada dalam institusi birokrasi, karena bekerja merupakan salah satu cara menunjukkan eksistensi dirinya di tengah masyarakat.
Feminisme eksistensialis menganggap bahwa dengan bekerja, perempuan menolak menjadi objek atau liyan. De Beauvoir menyebut empat strategi perempuan untuk dapat mengaktualisasikan dirinya, yaitu bekerja, menjadi intelektual, menjadi transformator dalam masyarakat, dan menolak internalisasi sebagai objek atau liyan dalam bentuk apa pun. Sebaliknya wanita yang salah memilih pekerjaan yang tidak sesuai harapan, bisa saja posisi yang kerjakan dalam pekerjaan tersebut tidak menunjang karir ke depan.
Tetapi satu hal yang perlu diingat adalah melakukannya dengan sikap realistis. Seperti mengutip kalimat seorang konsultan karir, Swati Salunkhe mengatakan, “Wanita karir harus memiliki aspirasi yang realistis.
Jika ingin sukses dalam menjalankan peran sebagai perempuan, harus mempunyai karakteristik, yaitu percaya diri, disiplin, memimpin orang lain bukan menguasai orang lain, bersikap tegas, bekerja untuk kepentingan orang lain, kerja keras, berkompetensi diri, dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan. sejauh itulah perempuan memiliki eksistensi sebagai pilar- pilar negara sehingga keberadaannya dianggap penting di setiap segi kehidupan bangsa dan negara. (Dra. Hj. Ernawaty Sabran, MM, Widyaiswara Utama Badan Diklat Prov. Kaltim/hmsprov)
06 September 2013 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
22 Februari 2020 Jam 09:07:47
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
25 Juli 2016 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
07 September 2019 Jam 20:38:27
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
29 Agustus 2019 Jam 16:52:19
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
09 Agustus 2018 Jam 19:19:57
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
17 Januari 2021 Jam 00:10:19
Berita Acara
17 Januari 2021 Jam 00:09:56
Berita Acara
16 Januari 2021 Jam 00:12:31
Kegiatan Silaturahmi
16 Januari 2021 Jam 00:10:35
Kegiatan Silaturahmi
15 Januari 2021 Jam 19:29:02
Penanggulangan Bencana
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
24 Agustus 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
22 Agustus 2016 Jam 00:00:00
Sosial
01 Februari 2018 Jam 19:03:46
Insfrakstuktur
13 Juni 2014 Jam 00:00:00
Kearsipan
04 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian