BALIKPAPAN - Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak meminta agar Pertamina dapat bekerja sama dengan BUMD bidang migas dengan sebaik-baiknya agar tujuan dan semangat Participating Interest (PI) 10 persen seperti yang diamanatkan Permen ESDM Nomor 37 Tahun 2016 tentang Ketentuan Penawaran Participating Interest 10 Persen pada Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi dapat terwujud dengan mulus tanpa mempersulit atau memberatkan BUMD.
Sebab kata Awang, tujuan utama dari pemberian PI 10 persen kepada daerah sesungguhnya adalah agar daerah melalui BUMD dapat terlibat langsung pada kegiatan industri hulu migas. "Oleh karenanya walaupun Permen ESDM Nomor 37 Tahun 2016 memberikan kemudahan BUMD dalam pendanaan dengan pinjaman tanpa bunga dari kontraktor, saya meminta kepada pemerintah pusat terus mengawal agar BUMD tetap berhak untuk terlibat dalam operasional migas sesuai dengan hak pemegang participting interest pada umumnya," kata Awang Faroek Ishak di Balikpapan, Kamis (8/6).
Ditambahkan Awang, untuk menjaga tercapainya tujuan pemberian PI 10 persen blok migas kepada BUMD selain langsung untuk peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), juga untuk transparansi atau keterbukaan dalam pengelolaan wilayah kerja antara kontraktor dengan pemerintah daerah yang diwakili oleh BUMD.
Serta memastikan agar pengelolaan atas wilayah kerja memberikan dampak nyata langsung kepada daerah penghasil migas sehingga bisa lebih berkembang dan memastikan ketahanan energi di daerah penghasil energi. "Kemudian BUMD tetap dapat memperoleh first hand information dari wilayah kerja agar bisa mendorong daerahnya terlibat bisnis turunan dari suatu wilayah kerja dengan tetap memenuhi ketentuan yang berlaku," kata Awang Faroek.
Gubernur juga menyampaikan kepada jajaran SKK Migas bahwa belakangan ini Indonesia mengalami krisis energi dan berkurangnya produksi migas disebabkan belum optimalnya pengeboran migas di beberapa daerah. Untuk itu diharapkan eksplorasi sumur dan ladang-ladang baru migas terus dilanjutkan.
"Selain itu, jajaran SKK Migas dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) perlu melaksanakan program cooporate soscial responcibility (CSR) secara konsisten dan bertanggung jawab yang hasil-hasilnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat," pinta Awang Faroek. (mar/sul/ri/humasprov)
20 Desember 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
03 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Pemerintahan
05 Juni 2018 Jam 19:44:31
Pemerintahan
29 September 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
15 Maret 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan
28 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pemerintahan
30 April 2021 Jam 06:47:16
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
30 April 2021 Jam 06:46:34
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
09 April 2021 Jam 19:31:13
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
09 April 2021 Jam 19:29:16
Kunjungan Kerja
09 April 2021 Jam 08:44:08
Kesehatan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
24 Desember 2013 Jam 00:00:00
Pertahanan Keamanan
12 Juni 2013 Jam 00:00:00
Kepemudaan dan Olahraga
27 November 2019 Jam 11:37:26
Pemerintahan
06 Mei 2013 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata
29 Agustus 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan