Gubernur Minta SKPD Sukseskan Pengembangan KEK Maloy
SAMARINDA - Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak meminta, kepada seluruh Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov Kaltim, terus bekerja mendukung sukses pengembangan Kawasan Ekomoni Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK-MBTK), di wilayah Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur.
“Dengan dukungan SKPD, diharapkan pengembangan KEK-MBTK terus menunjukan kemajuan yang berarti dan otomatis menjadi andalan serta pemicu pertumbuhan ekonomi di Kaltim," kata Awang Faroek Ishak saat memimpin rapat jajaran SKPD dilingkup Pemprov Kaltim, di Ruang Tepian I Kantor Gubernur Kaltim, Senin (2/2).
Awang mengatakan, pengembangan KEK-MBTK) diakui menjadi yang terbesar di wilayah Indonesia. Karenanya bukan berlebihan jika dia mengajak semua pihak dan unsur terkait mendukung program tersebut, termasuk keterlibatan seluruh SKPD.
“Maloy menjadi kawasan ekonomi yang harus diwujudkan. Ini sebagai persiapan mewujudkan transformasi ekonomi dari pengelolaan SDA tidak terbarukan menjadi SDA terbarukan dan berkelanjutan,” jelasnya.
Menurut Awang Faroek, persiapan transformasi pembangunan ekonomi sudah dimulai saat Kaltim masih memiliki SDA tidak terbarukan, berupa migas dan batu bara. Pendapatan dari hasil SDA itu dimanfaatkan untuk membangun infastruktur. Karena sarana dan prasarana yang bagus menjadi faktor penentu peningkatan daya saing daerah.
Pengembangan perkebunan kelapa sawit, industri pengolahan di daerah Maloy menjadi hal penting dalam mewujudkan variasi produk. Sehingga ke depan tidak semua Crude Palm Oil (CPO) dari Kaltim diekspor, tapi harus diolah menjadi berbagai produk turunan yang memiliki nilai lebih.
“Sebelumnya kita sudah bertekad, tidak semuanya CPO Kaltim diekspor, tapi harus sudah diolah menjadi berbagai produk turunan kelapa sawit. Begitu juga batu bara, tidak ada lagi mengekspor dalam bentuk mentah, tapi harus melalui proses pengolahan sehingga mampu tingkatkan kompetitif daerah,” ujarnya.
Transformasi ekonomi, lanjutnya, dilakukan lebih awal agar Kaltim masih punya kekuatan saat SDA tidak terbarukan habis. Sehingga ada jaminan keberlangsung pertumbuhan bagi generasi penerus. Sebaliknya, jika transformasi dilakukan saat semuanya habis, dikhawatirkan memicu gejolak sosial dan berbagai permasalahan lingkungan di kemudian hari.
“Kita harus mewujudkan Kaltim maju 2018. Bekerja untuk kemajuan dengan kemampuan dan kebersamaan kita yakin mampu hadapi semua," ujar Awang. (mar/es/hmsprov).
Foto: Awang Faroek Ishak
19 Oktober 2016 Jam 00:00:00
Perencanaan Pembangunan
03 Januari 2019 Jam 20:13:04
Perencanaan Pembangunan
09 Oktober 2019 Jam 19:44:36
Perencanaan Pembangunan
03 Januari 2019 Jam 20:13:04
Perencanaan Pembangunan
31 Desember 2014 Jam 00:00:00
Perencanaan Pembangunan
03 Desember 2019 Jam 10:02:07
Perencanaan Pembangunan
16 Agustus 2022 Jam 09:26:10
Pertanian dan Ketahanan Pangan
16 Agustus 2022 Jam 09:19:58
Perkebunan
14 Agustus 2022 Jam 09:16:50
Gubernur Kaltim
14 Agustus 2022 Jam 09:13:27
Informasi dan Komunikasi
14 Agustus 2022 Jam 08:14:45
Kegiatan Silaturahmi
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
28 September 2021 Jam 21:26:56
Administrasi Pembangunan
02 November 2013 Jam 00:00:00
Sosial
17 April 2015 Jam 00:00:00
Penanaman Modal
21 Oktober 2018 Jam 19:25:18
Kependudukan dan Catatan Sipil
24 Desember 2013 Jam 00:00:00
Politik