Gerakan Nasional penyelamatan SDA di Kaltim
SAMARINDA- Gubernur Kaltim meminta agar Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam (SDA) di Kaltim tidak sekedar kegiatan seremionial belaka, tetapi benar-benar dijadikan momentum untuk memulai aksi bersama, tindakan bersama, bekerja bersama demi bangsa untuk menyelamatkan dan mengoptimalkan SDA agar dapat memberikan manfaat untuk kepentingan rakyat.
"Jangan hanya semuanya tanda tangan tetapi tidak ada tindakan. Oleh karena itu kepada seluruh bupati dan walikota agar betul-betul memperhatikan instruksi ini dengan melakukan tindakan nyata dan segera dibentuk di daerah tim yang sama yang terpadu," kata Awang Faroek Ishak pada acara Rapat Koordinasi Forum Koordinasi Kaltim-Kaltara di Convention Hall Samarinda, Kamis (2/4) lalu.
Awang Faroek juga meminta tidak saja membentuk tim penyelamatan hutan dari ilegal loging, tetapi juga tim penyelamatan lainnya seperti ilegal fishing (ikan), serta membentuk tim penyelamatan ilegal mining (batu bara), elegal trafficking (penjualan orang) dan sebagainya.
"Jadi saya mohon, kewajiban pemerintah daerah untuk membantu sepenuhnya tim ini, dan melaporkan kepada gubernur yang juga ada tim serupa di tingkat provinsi, sehingga dengan demikian kita betiul-betul segera akan dapat menyelamatkan sumber daya alam yang ada di Kaltim," pintanya
Menurut Awang Faroek, dasar pemikiran gerakan nasional penyelamatan sumber daya alam karena adanya fakta, bahwa penyelamatan SDA yang dilakukan selama ini tidak berkorelasi positif dengan kesejahteraan rakyat.
"Pola pengelolaan SDA selama ini hanya menguntungkan segelintir orang dan hal itu telah dipertegas oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago, bahwa pengelolaan SDA kita sekarang ini perlu disempurnakan lagi. Pengelolaan migas, batu bara hanya menguntungkan segelintir orang dan tidak memberikan kesejahteraan bagi rakyat Kaltim," paparnya.
Awang Faroek menambahkan, lebih ironis Kaltim memiliki sumber migas, kaya batu bara, tetapi listrik masih byar pet, bahkan laporan bupati walikota masih ada yang krisis listrik di daerahnya.
"Pada pertemuan Musrenbang RKPD 2016 Kaltim-Kaltara, saya pesankan kepada Menteri Andrinof Chaniago untuk disampaikan kepada Presiden Joko Widodo, semua pemilik atau kontraktor bagi hasil migas dan sub kontraktor di bidang batu bara terutama PKB2B dan para bupati yang mengeluarkan IUP mewajibkan mereka yang mengelola SDA, baik migas maupun batu bara untuk membangun power plan (pembangkit tenaga listrik),"ujar Awang Faroek.
Contoh yang bagus, lanjut Awang sudah ditunjukkan oleh Bupati Berau yang bekerja sama dengan Berau Coal, dimana telah berhasil membangun listrik berkat kerja sama perusahaan daerah, sehingga daerah Berau tidak terjadi krisis listrik lagi. Tahap berikutnya sebentar lagi akan dilakukan oleh Kabupaten Paser yang akan bekerja sama dengan PT. Kideco.
"Seperti inilah yang diharapkan, jadi batu bara tidak diekspor begitu saja, begitu juga migas. Migas dan batu bara kedepan kita selamatkan untuk membangun industri di Kaltim, sehingga nilai tambahnya dapat dinikmati oleh masyarakat Kaltim," kata Awang. (mar/sul/hmsprov)
28 September 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
01 Juli 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
27 Januari 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
05 Maret 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
07 Agustus 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
28 April 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
19 Januari 2021 Jam 12:06:36
Kepemudaan dan Olahraga
19 Januari 2021 Jam 12:04:34
Pemerintahan
18 Januari 2021 Jam 22:29:29
Penanggulangan Bencana
18 Januari 2021 Jam 22:25:53
Kesehatan
18 Januari 2021 Jam 17:08:14
Pemerintahan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
26 September 2019 Jam 10:34:59
Siaran Pers
19 Agustus 2019 Jam 08:42:27
Penanggulangan Bencana
13 Desember 2018 Jam 19:06:50
Pertanian dan Ketahanan Pangan
17 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
04 November 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan