SAMARINDA – Gubernur Kaltim H Isran Noor menghadiri Rapat Percepatan Penyerapan APBD Tahun 2020 yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Rabu (15/7). Rapat dihadiri para gubernur se-Indonesia.
Di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, Presiden Jokowi mengingatkan agar serapan APBD tetap berjalan baik agar ekonomi masyarakat bisa tetap tumbuh dan berkembang. Diakui Presiden Jokowi, ekonomi Indonesia dan dunia secara umum mengalami penurunan hebat sejak awal pandemi ini.
Usai menghadiri rapat tersebut, Gubernur Isran Noor mengatakan pihaknya sudah menginformasikan kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemprov Kaltim untuk meningkatkan penyerapan realisasi anggaran melalui percepatan pengadaan barang dan jasa, serta melaksanakan kegiatan yang bisa dilaksanakan di masa pandemi ini.
“Kita laksanakan arahan Presiden. Meski pandemi Covid-19, serapan anggaran harus tetap berjalan baik, agar ekonomi masyarakat tetap tumbuh dan produktif,” kata Gubernur Isran Noor.
Sementara dari Samarinda, Pj Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur HM Sa’bani mengungkapkan realisasi serapan anggaran secara keseluruhan memasng relatif belum sesuai target. Hingga 13 Juli 2020, rata-rata serapan APBD Kaltim berada pada kisaran 31,82 persen. Pada kondisi normal, setidaknya capaian serapan anggaran sudah 50 persen.
“Kabar baiknya, proses pelelangan sudah mencapai 80 persen. Setelah ada progres fisik maka akan ada pencairan. Berikutnya, progres serapan anggaran pasti akan meningkat,” jelas Sa’bani.
Sa’bani menguraikan dalam kondisi lelang pengadaan barang dan jasa sudah mencapai 80 persen, maka perkiraan serapan anggaran akan semakin cepat. Meski beberapa kegiatan tidak bisa dilaksanakan secara tatap muka karena Covid-19.
“Aktivitas seperti rapat yang menghadirkan orang banyak dan monitoring, perjalanan dinas dikurangi, karena pandemi masih berlangsung. Kita sangat batasi,” tegas Sa’bani.
Sa’bani mengungkapkan, total APBD Kaltim tahun ini setelah penyesuaian sebesar Rp9,2 triliun. “Target kita di atas 90 persen bisa terserap,” yakin Sa’bani. Karenanya dia berharap semua OPD kembali fokus pada aktivitas kegiatan masing-masing untuk merealisasikan anggaran dengan baik.
Sementara itu, khusus untuk realisasi belanja Covid-19, Sa’bani menyebut serapannya baru sekitar 15 persen.
“Memang ada beberapa yang belum kita realisasikan, karena masih ada bantuan dari pusat, swasta dan masyarakat.
Pembelanjaan yang khusus untuk pengadaan alat-alat kesehatan masih tersisa dan kita siapkan, jika kondisi memerlukan,” ungkap Sa’bani.
Bantuan-bantuan tersebut antara lain berupa masker dan rapid test. Sebab itulah, maka dana Covid-19 sebagian masih belum dibelanjakan.
Anggaran Covid-19 yang disiapkan Pemprov Kaltim dalam refocusing APBD Kaltim untuk Covid-19 sebesar Rp500 miliar. Pengadaan barang dan jasa untuk belanja Covid-19 ini melalui mekanisme khusus, tidak melewati proses lelang pada umumnya. (sul/ri/humasprovkaltim)
17 Mei 2020 Jam 21:41:40
Pemerintahan
23 September 2020 Jam 04:29:30
Pemerintahan
22 Januari 2020 Jam 08:54:37
Pemerintahan
26 Mei 2017 Jam 00:00:00
Pemerintahan
28 April 2019 Jam 21:51:25
Pemerintahan
25 September 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
15 Januari 2021 Jam 19:29:02
Penanggulangan Bencana
15 Januari 2021 Jam 19:27:59
Berita Acara
15 Januari 2021 Jam 08:50:29
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
14 Januari 2021 Jam 21:31:23
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
13 Januari 2021 Jam 14:55:24
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
17 Desember 2016 Jam 00:00:00
Sosialisasi Masyarakat
04 Mei 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
28 September 2017 Jam 10:53:14
Perencanaan Pembangunan
21 November 2017 Jam 09:11:38
Pemerintahan
19 April 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan