Upaya Menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca
SAMARINDA – Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengatakan Kaltim berkomitmen untuk beralih ke jalur pembangunan berbasis perubahan iklim. Bagi provinsi yang sedang mengembangkan perekonomian seperti Kaltim, tidak akan memilih opsi menurunkan emisi jika hal ini akan menahan pertumbuhan ekonomi.
“Strategi yang dipilih Kaltim adalah pembangunan ekonomi dan mitigasi karbondioksida (CO2) dapat dikuatkan secara bersama-sama,” ujar Gubernur, belum lama ini.
Gubernur menjelaskan, dalam implementasinya, strategi rencana aksi daerah penurunan emisi gas rumah kaca (RAD-GRK) di Kaltim telah dipetakan dengan jelas para pihak yang memiliki peran kunci (key stakeholders), yakni instansi/organisasi (tetapi bisa juga individu/kelompok/proyek) yang berpengaruh sekaligus berkepentingan langsung terhadap impelentasi RAD-GRK Kaltim.
“RAD-GRK sebagai bagian dari instrumen pembangunan perlu diimplementasikan dalam kerangka sistem perencanaan pembangunan daerah, sehingga hanya bisa direalisasikan secara optimal bilamana seluruh elemen yang berpengaruh dalam pemerintahan (eksekutif, legislatif dan yudikatif) di seluruh tingkatan dilibatkan,” jelasnya.
Implementasi RAD-GRK dalam kerangka sistem perencanaan pembangunan daerah memiliki beberapa tantangan, diantaranya belum adanya institusi multipihak/lintas sektor yang mampu menjalankan proses fasilitasi dan pengawalan terhadap RAD-GRK. Mempersiapkan rencana pembangunan (RPJP, RPJMD dan RKPD Kaltim) yang mampu mengakomodir substansi RAD-GRK.
Selanjutnya, adanya kepastian dari SKPD dan institusi terkait lainnya bahwa upaya mitigasi dalam RAD-GRK terkait dengan pengelolaan limbah, pemanfaatan lahan, energi, transportasi dan industri dapat terakomodir dalam penyempurnaan/penyusunan rencana strategis (Renstra) dan rencana kerja (Renja) SKPD.
Selain itu, lanjut dia, Kaltim juga telah memiliki SRAP (Strategi dan Rencana Aksi Provinsi) untuk pengurangan emisi. SRAP lebih menitikberatkan pada sektor atau kegiatan berbasis kawasan hutan dan lahan berhutan yang mendorong terjadinya deforestasi dan degradasi hutan.
“Rencana aksi yang dikembangkan difokuskan pada faktor-faktor penyumbat (botlle necks) dari tidak berjalannya program-program pembangunan sektor berbasis hutan dan lahan,” tambahnya. (her/hmsprov).
///Foto : Warga masyarakat, termasuk pelajar berpartisipasi menanam pohon untuk menyukseskan program Kaltim Green yang merupakan salah satu bagian upaya Pemprov Kaltim mewujudkan pembangunan berbabsis perubahan iklim.(dok/humasprov kaltim)
02 Oktober 2019 Jam 09:21:01
Perencanaan Pembangunan
13 Agustus 2020 Jam 21:10:10
Perencanaan Pembangunan
05 Desember 2019 Jam 08:39:48
Perencanaan Pembangunan
02 September 2019 Jam 22:16:47
Perencanaan Pembangunan
09 September 2018 Jam 18:10:39
Perencanaan Pembangunan
24 April 2021 Jam 19:38:48
Perencanaan Pembangunan
27 Mei 2022 Jam 20:50:38
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
27 Mei 2022 Jam 20:47:27
Investasi
27 Mei 2022 Jam 20:45:09
Tokoh Inspirasi
26 Mei 2022 Jam 20:42:53
Pendidikan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 Februari 2021 Jam 21:55:17
Sosialisasi Masyarakat
15 November 2018 Jam 18:39:06
Program Pemerintah
14 November 2013 Jam 00:00:00
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
27 Juni 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
26 Januari 2022 Jam 17:15:35
Informasi dan Komunikasi