SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kaltim optimistis target swasembada beras pada tahun ini dapat tercapai. Keyakinan berdasarkan capaian hasil panen yang tercatat Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim yang hingga kini mencapai 85 persen dari target swasembada 652.262 ton GKG.
Hal tersebut dikatakan Wakil Gubernur Kaltim usai panen padi Sekolah Lapang Pengendali Hama Terpadu (SLPHT) dan tebar benih ikan pada kolam milik warga di Kecamatan Sambutan Kelurahan Makroman, Samarinda, Senin (11/3).
“Pada panen ubinan milik Sekolah Lapang Pengendali Hama Terpadu tadi kita melihat terjadi peningkatan hasil panen menjadi 5,1 ton. Padahal selama ini panen milik petani hanya menghasilkan 4,1 ton Gabah Kering Giling (GKG)” ujarnya.
SLPHT adalah sekolah lapang yang mendidik petani setempat untuk diberi pengetahuan dan keterampilan dalam peningkatan produksi pertanian sesuai dengan prinsip-prinsip pengendalian hama dan memperhatikan keseimbangan alam.
Disamping mempertahankan lahan, Wagub juga berharap perlunya optimalisasi lahan pertanian agar meningkatkan produktivitas padi. Karena itu Wagub menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada alumni sekolah lapang dan petani padi di seluruh Kaltim.
Farid Wadjdy mengatakan pada beberapa kabupaten/kota sentra pangan, sperti di Kabupaten Berau, produksi beras petani bahkan dapat ditampug Badan Urusan Logistik (Bulog) setempat. Bahkan, Badan Zakat Nasional Kabupaten Berau bersedia membeli beras petani setiap panen, untuk disalurkan kepada masyarakat tidak mampu.
Selain panen padi milik lahan sekolah lapang kelompok tani di Kelurahan Makroman, Farid Wadjdy juga menyempatkan menebar bibit ikan nila pada kolam milik Baharuddin serta meninjau peternakan itik sebagai satu kesatuan antara tanaman padi, perikanan dan peternakan.
“Semangat petani kita di seluruh Kaltim masih sangat tinggi. Pemerintah terus memberi dukungan dan fasilitasi serta bantuan sarana dan prasarana kepada petani. Saya sangat yakin sektor pertanian dapat mencapai swasembada beras,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kaltim, H. Ibrahim mengatakan Kaltim masih kekurangan beras 96.000 ton. Kekurangan beras ini didatangkan dari provinsi lain khususnya dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
“Panen kali ini, merupakan contoh perbandingan pelaksanaan tanam padi antara SLPHT dan petani setempat. Diketahui lahan SLPHT yang menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan hama terpadu terbukti meningkatkan panen satu ton dari 4,1 ton perhektare menjadi 5,1 ton perhektare,” jelasnya.(yul/hmsprov).
////Foto : Wakil Gubernur Farid Wadjdy didampingi Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura H Ibrahim (kiri) dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Iwan Mulyana (kanan) panen padi di Kelurahan Makroman, Samarinda.(yuliawan/humasprov kaltim)
26 Juli 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
20 Februari 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
30 September 2016 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
29 November 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
01 Februari 2018 Jam 19:11:29
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Februari 2019 Jam 18:13:36
Pertanian dan Ketahanan Pangan
25 Januari 2021 Jam 19:40:07
Kesehatan
25 Januari 2021 Jam 19:39:38
Kesehatan
25 Januari 2021 Jam 19:39:12
Dekranasda
25 Januari 2021 Jam 19:38:51
Kegiatan Silaturahmi
24 Januari 2021 Jam 21:45:51
Sosial
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
16 Juni 2020 Jam 09:31:48
Kesehatan
09 Agustus 2019 Jam 21:36:58
Kehumasan
20 Februari 2013 Jam 00:00:00
Lingkungan Hidup
15 September 2020 Jam 17:59:30
Gubernur Kaltim
14 November 2019 Jam 15:34:18
BNN