SAMARINDA - Kalimantan Timur salah satu dari beberapa provinsi di nusantara yang memiliki kekayaan sumber daya alam berlimpah, baik sumber daya alam terbarukan maupun tidak bisa diperbarui.
Karenanya, Kalimantan Timur saat ini sedang melakukan transformasi ekonomi dari minyak dan gas bumi (migas) dan batubara (unrenewable resources) ke sumber daya alam (SDA) yang terbarukan (renewable resources).
SDA terbarukan meliputi subsektor perkebunan dan kehutanan, kelautan dan perikanan serta pertanian tanaman pangan.
"Kaltim tidak boleh lagi hanya bergantung pada hasil SDA tidak terbarukan (unrenewable resources)," kata Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor saat tapping Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kaltim di Ruang Kerja Gubernur Lantai 2 Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada Samarinda, Rabu (22/4/2020).
Hilirisasi atau industri pengolahan menurut Gubernur, perlu dilakukan terhadap hasil SDA terbarukan. Seperti, hasil perkebunan kelapa sawit berupa crude palm oil (CPO/minyak kelapa sawit) dan karet, hasil hutan berupa kayu dan non kayu, hasil kelautan berupa perikanan dan rumput laut serta produk lainnya.
"Hilirisasi untuk produk jadi maupun setengah jadi terhadap SDA yang dihasilkan Kaltim adalah upaya meningkatkan kualitas dan daya saing serta nilai tambah produk," tegas Isran.
Pemerintah Provinsi Kaltim lanjutnya, telah menyiapkan kawasan industri untuk kegiatan hilirisasi yang difokuskan pada tiga lokasi.
Disebutkan Gubernur, tiga kawasan itu adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kawasan Industri Kariangau di Kota Balikpapan dan Kawasan Industri Buluminung di Kabupaten Penajam Paser Utara.
"KEK MBTK telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 1 April 2019. Telah dibangun sarana dan prasarana pendukung seperti pelabuhan ekspor yang siap beroperasi," ungkapnya.
Sementara Kawasan Industri Kariangau dan Buluminung sudah berkembang dan memiliki pelabuhan internasional yang berstatus direct call.
Kondisi ini menjadi daya tarik dan daya saing Kaltim. Bahkan, ada beberapa industri pionir sudah menghilirisasi CPO menjadi produk turunan seperti refinerry (minyak goreng) dan biocell.
"Saya mengundang para pelaku usaha dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi ke Kaltim. Khususnya tiga kawasan yang kami siapkan. Kami menyambut baik para investor dengan segala kemudahan. Silakan masuk Kaltim untuk berinvestasi," ajak Isran. (yans/sul/humasprovkaltim)
12 Februari 2019 Jam 19:08:01
Sumber Daya Alam
07 Juni 2021 Jam 20:10:29
Sumber Daya Alam
26 November 2020 Jam 22:09:21
Sumber Daya Alam
12 Februari 2019 Jam 19:08:01
Sumber Daya Alam
19 Juni 2017 Jam 09:03:34
Sumber Daya Alam
07 November 2019 Jam 23:29:20
Sumber Daya Alam
11 Desember 2023 Jam 00:04:16
Gubernur Kaltim
10 Desember 2023 Jam 00:01:40
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
08 Desember 2023 Jam 18:56:58
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 18:03:53
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 14:07:24
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Kewirausahaan
22 Juli 2022 Jam 06:28:23
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
10 November 2022 Jam 17:42:03
Gubernur Kaltim
15 Juli 2019 Jam 22:15:09
Dekranasda
12 Mei 2016 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan