Derajat Kesehatan Masyarakat Semakin Baik
SAMARINDA – Tekad Pemprov Kaltim meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tercermin dari visi Kaltim Sehat 2013, yaitu “Kesehatan Bagi Semua Menuju Terwujudnya Derajat Kesehatan Masyarakat Kalimantan Timur Terbaik Diluar Jawa dan Bali”.
Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menegaskan visi itu bukan hanya sekedar retorika, tetapi diwujudkan dengan usaha keras dan bersungguh-sungguh yang hasilnya sudah mulai terlihat.
Hal itu dibuktikan antara lain dengan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, dalam pencapaian penurunan angka kematian bayi dan neonatal yang menjadi salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat, Kaltim berada di peringkat pertama secara nasional.
“Saya yakin indikator derajat kesehatan lainnya seperti angka kematian ibu, status gizi dan usia harapan hidup di Kaltim juga akan menjadi yang terbaik di Indonesia. Untuk itu kepada semua pihak harus ikut serta dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kaltim,” ujar Gubernur, akhir pekan lalu.
Menurut dia, keberhasilan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kaltim, tentunya tidak terlepas dari ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang didukung dengan prasarana, sarana dan sumber daya tenaga kesehatan dalam jumlah yang cukup dan berkualitas.
Karena itu, Pemprov Kaltim dalam kebijakan pembangunannya selalu berupaya untuk meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, berupa rumah sakit (RS), Puskesmas, Puskesmas pembantu, balai pengobatan, klinik, rumah bersalin, Posyandu dan fasilitas pendukung lain.
Selain itu, juga tersedianya tenaga kesehatan, yakni dokter, dokter gigi, dokter spesialis, perawat, bidan, apoteker, analis kesehatan, ahli gizi, ahli kesehatan masyarakat dan lain sebagainya, merupakan salah satu faktor penting yang harus dipenuhi Pemprov Kaltim.
“Saya selalu menyambut gembira setiap upaya yang dilakukan semua pihak, baik oleh pemerintah maupun swasta dalam mendukung tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan Kaltim, agar mudah diakses dan terjangkau oleh masyarakat, terjamin mutunya serta mampu memberikan pelayanan secara komprehensif,” jelas Awang Faroek.
Pembangunan sektor kesehatan Kaltim, Pemprov menetapkan program prioritas, diantaranya meningkatkan jumlah dan kemampuan fasilitas pelayanan kesehatan, khususnya di daerah terpencil perbatasan dan kepulauan. Mengembangkan Puskesmas 24 Jam. Meningkatkan jumlah puskesmas dan RS yang terakreditasi dan mendapat sertifikasi ISO. Menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat.
“Pembangunan kesehatan harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang suku, ras, golongan, agama dan status sosialnya, tapi juga semakin meningkatnya akses pelayanan kesehatan komprehensif yang bermutu dan mudah diperoleh masyarakat, serta tercapainya sasaran MDG’s pada akhir 2013 dan menjadi terbaik di luar Jawa dan Bali,” ucapnya. (her/hmsprov).
14 Februari 2020 Jam 15:06:12
Kesehatan
07 April 2020 Jam 11:16:40
Kesehatan
14 November 2017 Jam 10:27:38
Kesehatan
01 Agustus 2020 Jam 12:52:16
Kesehatan
05 Juni 2020 Jam 22:15:11
Kesehatan
26 Januari 2021 Jam 20:21:14
Perhubungan
26 Januari 2021 Jam 20:20:16
Kegiatan Silaturahmi
26 Januari 2021 Jam 20:20:02
Kesehatan
26 Januari 2021 Jam 14:19:57
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
26 Januari 2021 Jam 14:19:14
Kesehatan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
01 Desember 2017 Jam 12:57:54
Pemerintahan
10 Februari 2019 Jam 19:35:21
Even Olahraga
25 Maret 2016 Jam 00:00:00
Penanggulangan Bencana
17 Agustus 2020 Jam 23:24:20
Kegiatan Pemerintah
20 November 2019 Jam 10:10:24
Kegiatan Pemerintah