SAMARINDA – Perkembangan kondisi terakhir penyebaran Covid-19 di Kaltim, per Kamis, 25 Juni 2020, untuk kasus terkonfirmasi positif terjadi pembahan 17 kasus sehingga total sebanyak 473 kasus. 13 kasus positif berasal dari Balikpapan, 2 Kutai Kartanegara dan masing-masing 1 dari Kutai Barat dan Kutai Timur.
Untuk pasien sembuh sebanyak 20 kasus yakni 13 dari Balikpapan, 4 Paser dan masing-masing 1 dari Samarinda, Penajam Paser Utara dan Kutai Timur sehingga total sembuh 354 kasus. Sementara itu kasus meninggal tetap 6 kasus dan masih dirawat 113 kasus.
“Melihat angka tersebut, potensi penularan masih sangat besar, sehingga perlu kewaspadaan kita semua, terutama bagi daerah yang melakukan relaksasi atau pelonggaran aktifitas. Ini harus menjadi perhatian kita semua, karena jangan sampai ketika kita melakukan relaksasi sebagai tahapan kehidupan normal baru, harus dipastikan dulu edukasi, sosialisasi dan komunikasi yang baik kepada masyarakat,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Timur Andi M Ishak.
Menurutnya, monitoring dan evaluasi sangat penting dilakukan ketika suatu daerah melakukan relaksasi atau kelonggaran aktifitas memasuki kehidupan normal baru. Kebijakan relaksasi harus disiapkan lebih matang. Dengan melakukan sosialisasi dan komunikasi secara intensif kepada masyarakat dengan masyarakat harus, agar masyarakat siap dan paham dalam penerapan protokol kesehatan selama relaksasi dilakukan.
“Bagaimana peran dari kita semua, terutama tokoh politik, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh adat bersama pemerintah dapat menyampaikan informasi terkait pentingnya mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan selama relaksasi aktifitas di setiap kabupaten/kota,” kata Andi M Ishak, Kamis (25/06).
Andi M Ishak menjelaskan dalam menjalankan relaksasi aktifitas di setiap daerah, selain memastikan kondisi daerah sudah aman berdasarkan data dan informasi epidemiolog, juga harus memastikan kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.
“Saat ini kita melihat kecenderungan peningkatan kasus karena agresifnya kegiatan pemeriksaan di lingkungan masyarakat. Pemeriksaan ini harus didukung oleh kita semua, agar tidak ada penolakan dari masyarakat, sehingga dapat mempercepat tracing khususnya bagi orang tanpa gejala (OTG),” jelas Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kaltim ini. (her/ri/humasprovkaltim).
09 November 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
31 Maret 2020 Jam 14:26:39
Kesehatan
30 Januari 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
10 Oktober 2016 Jam 00:00:00
Kesehatan
04 April 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
26 Januari 2021 Jam 14:19:57
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
26 Januari 2021 Jam 14:19:14
Kesehatan
26 Januari 2021 Jam 14:18:45
Sosial
26 Januari 2021 Jam 14:17:48
Pertanian dan Ketahanan Pangan
26 Januari 2021 Jam 14:17:09
Berita Acara
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
15 Maret 2020 Jam 16:32:07
Gubernur Kaltim
19 April 2013 Jam 00:00:00
Perpustakaan
24 September 2018 Jam 18:57:51
Kegiatan Pemerintah
01 Oktober 2018 Jam 19:45:43
Pemerintahan
01 Agustus 2016 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan