SAMARINDA-Kelapa kopyor merupakan produk unggulan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan prospek cerah. Hal itu terungkap saat UPTD Terapan Teknologi Perkebunan Dinas Perkebunan Kaltim menggelar evaluasi penerapan budidaya pengembangan kelapa kopyor di ruang rapat Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim, Jumat (8/2). Evaluasi ini menghadirkan nara sumber Imron Riyadi dan Ade Priyatna dari Peneliti Bio Teknologi Bogor.
“Kelapa kopyor yang merupakan tanaman eksklusif sudah dikembangkan sejak 2003 hingga sekarang. Evaluasi terus dilakukan baik tentang cara tanam, perawatan maupun cara petik yang benar. Apakah hasilnya sama dengan yang dikembangkan di Bogor,” kata Kepala UPTD Terapan Teknologi Perkebunan, Heni Herdianto.
Sejauh ini pihaknya belum memroduksi bibit kelapa kopyor untuk masyarakat luas. Produksi hanya dipasarkan untuk kalangan tertentu. Sebabnya, kelapa kopyor memerlukan perawatan dan teknologi khusus yakni teknologi kultur jaringan serta tanaman trans genetika.
“Saat ini memang belum dikembangkan secara besar-besaran, karena masih memerlukan penelitian khusus tentang struktur tanahnya. Kalau cocok dikembangkan, tidak tertutup kemungkinan diproduksi akan diperluas,” kata Heni.
Kebun kelapa kopyor yang ada saat ini, seluas satu hektar di pagar ulin. Tujuannya agar jangan sampai terjadi kawin silang dengan kelapa non kopyor yang akan merusak genetika kelapa kopyor tersebut.
“Saat ini kami menjual per biji Rp 25 ribu. Pengembangan ini akan dipertimbangkan karena akan menjadi sumber penerimaan daerah,” imbuhnya.
Para nara sumber yang dihadirkan memberi paparan bahwa, kelapa kopyor sebenarnya merupakan buah abnormal. Kelapa biasa, daging buahnya melekat pada tempurung dan terpisah dari air kelapa. Sedangkan kelapa kopyor, daging buah tidak melekat pada tempurung melainkan tercampur pada air kelapa. Sehingga apabila kelapa kopyor diguncang-guncang, maka suara yang ditimbulkannya sangat khas, beda dengan kelapa biasa. Karena daging buahnya tidak melekat pada tempurung, maka selulosa (serat kasar) pada daging buah kelapa kopyor juga tidak terbentuk.
Tekstur daging buah kelapa kopyor tetap lunak dan lembut. Karenanya banyak orang yang mengira, bahwa kelapa kopyor adalah kelapa muda. Padahal kelapa kopyor justru dipetik setelah tua. Semua jenis kelapa, baik kelapa genjah maupun dalam, sama-sama berpeluang untuk menjadi kopyor. Selain itu kelapa kopyor bisa dibuat aneka kue sedangkan semua limbah pohon kelapa semuanya juga bermanfaat. (sar/hmsprov).
18 Juni 2014 Jam 00:00:00
Perkebunan
09 Oktober 2018 Jam 18:35:17
Perkebunan
05 Agustus 2019 Jam 09:52:53
Perkebunan
03 November 2016 Jam 00:00:00
Perkebunan
02 Agustus 2013 Jam 00:00:00
Perkebunan
04 Februari 2015 Jam 00:00:00
Perkebunan
02 Maret 2021 Jam 20:08:57
Kesehatan
02 Maret 2021 Jam 15:20:46
Kesehatan
02 Maret 2021 Jam 15:19:34
Kesehatan
01 Maret 2021 Jam 19:59:22
BNN
01 Maret 2021 Jam 19:59:07
Sumber Daya Manusia
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
31 Januari 2015 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
12 Agustus 2018 Jam 10:42:54
Kolom Minggu
07 Mei 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
18 Februari 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
11 Maret 2013 Jam 00:00:00
Agama