Lulusan Kebidanan Harus Siap Ditempatkan di Perbatasan
SAMARINDA-Demi memenuhi kebutuhan tenaga bidan di wilayah perbatasan Kaltim maupun Kaltara, diharapkan lulusan akademi kebidanan di Kaltim ke depan harus siap ditempatkan di wilayah perbatasan. Kehadiran para bidan sangat diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan secara profesional kepada masyarakat setempat.
Kepedulian dan perhatian para bidan diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan anak di kawasan-kawasan tersebut. Karena itu, selain kualitas pengetahuan lulusan, semangat untuk mengabdi di wilayah terpencil juga harus diutamakan.
“Yang jelas tenaga bidan sangat dibutuhkan, terutama di Kaltim yang memiliki wilayah sangat luas dan memiliki wilayah berbatasan langsung dengan Negara tetangga. Karena itu, ke depan lulusan kebidanan di daerah harus siap ditempatkan di perbatasan maupun daerah terpencil, sehingga tidak menumpuk di kota,” kata Bendahara Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Aan Andanawaty usai menghadiri pembukaan Musda VI IBI Kaltim di Samarinda, Minggu (7/12).
Menurut dia, kebutuhan bidan di perbatasan sangat penting bagi masyarakat, karena bertujuan untuk membantu kemudahan persalinan ibu-ibu hamil, sehingga keselamatan ibu dan bayi dapat dirasakan masyarakat di daerah tersebut.
Selain memiliki kemauan, diharapkan lulusan kebidanan terus meningkatkan pengetahuan sebelum turun ke masyarakat. Karena itu, saat ini IBI terus menggalakkan program Bidan Delima. Bidan
Delima merupakan suatu program terobosan strategis yang mencakup pembinaan peningkatan kualitas pelayanan bidan dalam lingkup Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi, merk dagang mempunyai standar kualitas, unggul, khusus, bernilai tambah, lengkap dan memiliki hak paten, rekrutmen Bidan Delima ditetapkan dengan kriteria, sistem dan proses baku yang harus dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan, menganut prinsip pengembangan diri dan semangat tumbuh bersama.
“Saya yakin, Pemerintah Provinsi Kaltim mampu mencetak tenaga bidan berkualitas di masa akan datang, sehingga mendukung pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik terhadap masyarakat, khususnya di wilayah perbatasan,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Rini Retno Sukesi mengatakan saat ini jumlah bidan di Kaltim mencapai sekitar 1.760 dari 3.550 tenaga bidan yang dibutuhkan.
“Untuk itu, makanya hingga saat ini Pemprov Kaltim terus berupaya memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara memberikan bantuan beasiswa bagi tenaga bidan di masing-masing perguruan tinggi di daerah, terutama bagi mahasiswa dari wilayah perbatasan,” jelasnya. (jay/sul/hmsprov)
//Foto: TUGAS MULIA. Staf Ahli Gubernur Kaltim Bidang Kesra, Pemberdayaan Masyarakat dan Pencapaian MDG’s Halda Arsyad saat membuka Musda VI IBI Kaltim di Ruang Rembulan RSUD AWS Samarinda.(jaya/humasprov kaltim).
27 Juli 2020 Jam 13:30:38
Kesehatan
12 Juli 2020 Jam 00:34:17
Kesehatan
27 Juli 2020 Jam 20:11:18
Kesehatan
15 Juni 2020 Jam 15:57:34
Kesehatan
02 Mei 2018 Jam 23:10:26
Kesehatan
24 September 2021 Jam 22:52:55
Kesehatan
15 Mei 2022 Jam 20:18:46
Agenda Pemerintah
15 Mei 2022 Jam 20:18:40
Agenda Pemerintah
15 Mei 2022 Jam 20:17:41
Wakil Gubernur Kaltim
15 Mei 2022 Jam 20:16:33
Wakil Gubernur Kaltim
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 November 2018 Jam 18:36:41
Hari Nasional
10 Mei 2013 Jam 00:00:00
Pembangunan
27 Desember 2017 Jam 08:58:39
Ketetapan Pemerintah
23 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
15 Maret 2022 Jam 17:31:30
Wakil Gubernur Kaltim