SAMARINDA - Pengembangan Bahan Bakar Ethanol yang berasal dari tanaman ubi kayu atau singkong akan dipusatkan di Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy di kabupaten Kutai Timur. Hal itu sejalan ditetapkannya Kutai Timur sebagai kluster industri berbasis pertanian dan oleochemical.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kaltim, H Ibrahim terkait pengembangan budidaya ubi kayu di Kaltim, Selasa (13/8).
Dijelaskan, penempatan Maloy sebagai pusat pengembangan bahan bakar ethanol, sesuai arahan Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak yang ingin menjadikan Maloy sebagai pusat industri terpadu, tidak saja untuk produksi tetapi juga untuk pengiriman ke beberapa provinsi lain di Indonesia bahkan ke negara lain.
"Arahan ini akan kita tindaklanjuti dengan penyusunan program pengembangan ubi kayu di Kaltim. Sehingga, tidak ada kabupaten lain di Kaltim yang mengembangkan bio ethanol selain di kawasan Maloy," ujarnya.
Dengan kekhususan ini diharapkan harga ubi kayu di tingkat petani dapat terkontrol dan tidak jatuh karena semua kabupaten ikut mengembangkan produk yang sama. Nantinya setiap kabupaten yang memiliki perkebunan ubi kayu akan memiliki kekhususan produksi.
Sementara itu, Ketua Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Cabang Kaltim, Isman Saladin menjelaskan bahwa untuk mendirikan pabrik bahan bakar ethanol dan bahan kimia turunan singkong lainnya diperlukan investasi dan bahan baku besar.
Dijelaskan, satu pabrik membutuhkan ubi kayu dalam jumlah besar setiap harinya. Pasokan ubi kayu minimal harus mencapai 200 ribu ton per bulan. Tetapi MSI optimistis angka ini dapat dipenuhi jika pengembangan singkong di Kaltim dilakukan bersama-sama oleh 10 kabupaten yang memang memiliki lahan sangat luas.
"Memproduksi ethanol saat ini modalnya Rp6.500 per liter. Angka ini memang belum ekonomis untuk masyarakat luas, tetapi untuk keperluan industri sudah menguntungkan. Apalagi harga BBM terus naik setiap tahun, sementara ethanol dapat diproduksi setiap saat," ujarnya.(yul/hmsprov).
///Foto : Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak didampingi Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Ibrahim melakukan panen singkong di Kabupaten Kukar.(syaiful/humasprov kaltim)
01 Februari 2018 Jam 19:13:30
Pertanian dan Ketahanan Pangan
23 April 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
13 September 2016 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
12 September 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
23 April 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
04 Desember 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
27 Mei 2022 Jam 20:50:38
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
27 Mei 2022 Jam 20:47:27
Investasi
27 Mei 2022 Jam 20:45:09
Tokoh Inspirasi
26 Mei 2022 Jam 20:42:53
Pendidikan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
05 April 2013 Jam 00:00:00
Pemerintahan
17 Maret 2018 Jam 08:32:53
Peternakan
17 April 2022 Jam 21:51:33
Kesehatan
13 Oktober 2019 Jam 21:38:09
Kegiatan Silaturahmi
03 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan