SAMARINDA - “Saya bangga Kaltim sudah swasembada ikan. Semoga ini bisa dipertahankan dan terus ditingkatkan.” Ujar Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan RI dalam kunjungannya ke Kalimantan Timur beberapa hari yang lalu. Susi didaulat untuk membuka Musyawarah Besar (Mubes) Kerukunan Keluarga Besar Tebengang Lung Dayak Kenyah 2018.
Susi tentulah mengetahui betul bagaimana potensi perikanan di Kaltim. Kaltim saat ini sudah swasembada perikanan atau surplus produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan, dimana rata-rata nasional masih 32 kilogram perkapita pertahun, sedangkan konsumsi masyarakat Kaltim mencapai 58 kilogram perkapita pertahun.
Ini tentulah sangat membanggakan. Itu artinya, program gemar makan ikan sangat sukses dilaksanakan di Bumi Etam. Belum lagi perairan Kaltim yang luasnya mencapai 10.217km2. Tentu ini akan memberikan dukungan besar terhadap kemajuan potensi kelautan dan perikanan Kaltim.
Tak kalah menggelitik adalah apresiasi yang diucapkan Susi di Hotel Senyiur Samarinda, Jumat pekan lalu sesaat sebelum bertolak ke Palangkaraya untuk melanjutkan rangkaian kunjungan kerjanya. "Saya tentu harus mengapresiated kebijakan Pak Gubernur dan semangat para nelayan. Mereka bisa mengoptimalkan potensi dengan baik. Laut Kalimantan ini sangat luas loh," ucap Susi.
Ia juga berpesan agar kemampuan SDM di daerah ini harus menjadi lebih baik. “Untuk itu, konsumsi makanannya juga baik, contohnya dengan konsumsi ikan. Di mana, ikan memiliki protein tinggi. Melalui ikan, Kaltim bisa wujudkan rakyat yang sejahtera dan cerdas," tutur Susi Pudjiastuti lagi.
Selanjutnya, bagaimana memanfaatkan sektor tersebut, maka komitmen pemerintah untuk meningkatkan semangat para nelayan agar bisa memanfaatkan potensi ini dengan bijak. Misal, menangkap ikan sesuai aturan yang telah ditetapkan pemerintah. Contohnya, jangan dengan cara mengebom atau meracuni.
Selain itu, kedepan pemerintah berharap budidaya ikan tambak juga ditingkatkan. Kemudian dikembangkan menjadi bahan olahan yang dikemas dengan bagus, sehingga menjadi nilai jual tinggi. "Mendukung itu semua, Kementerian Kelautan dan Perikanan siap membantu. Tahun ini kita bantu benih ikan. Terutama ikan air tawar untuk budidaya, pengembangan restocking ikan-ikan air tawar di perairan umum di Kaltim serta di tempat-tempat umum yang ada kolam-kolam dan embung, juga di sarana umum seperti di sekolah-sekolah dan pesantren," jelasnya. Demikian juga bantuan-bantuan untuk nelayan baik kapal dan mesin motor.
Sementara itu, Gubernur Awang Faroek berharap melalui dukungan pemerintah pusat, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan bisa mewujudkan kesejahteraan rakyat Kaltim melalui sektor kelautan dan perikanan. "Yang jelas, pasar sangat terbuka peluangnya untuk komoditi perikanan dan kelautan Kaltim, sebab seberapa pun jumlahnya pasti akan terserap pasar. Namun, terpenting saat ini adalah produk yang kompetitif (berdaya saing tinggi)," jelasnya.
Susi tak lupa pula memuji Kaltim karena sukses menjaga konsistensi ekspor nasional. Kaltim menjadi satu-satunya provinsi yang hingga saat ini masih menjadi produsen monodon yang di level premium menjadi rebutan negara-negara di dunia seperti Jepang, Eropa, Timur Tengah dan Amerika. "Pertahankan ini dan tingkatkan. Tambak boleh bertambah tapi jangan tebang mangrovenya. Karena mangrove sangat penting untuk kehidupan ikan dan udang kita," pesan Susi.(jay/ni/sul/humasprovkaltim)
13 Desember 2019 Jam 23:41:42
Lingkungan Hidup
13 Desember 2019 Jam 23:40:57
Even Olahraga
13 Desember 2019 Jam 23:40:08
Lingkungan Hidup
13 Desember 2019 Jam 23:35:28
Pemerintahan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
25 Oktober 2017 Jam 13:13:24
Ketetapan Pemerintah
14 Mei 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
31 Juli 2015 Jam 00:00:00
Kesehatan
01 Juli 2018 Jam 20:04:01
Kepemudaan dan Olahraga
13 Mei 2013 Jam 00:00:00
Perencanaan Pembangunan
27 Maret 2018 Jam 19:29:04
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa