Pemuda Investasi Songsong Bonus Demografi
SAMARINDA-Indonesia diprediksi akan mendapat bonus demografi pada tahun 2020-2030 yang menunjukkan penduduk dengan umur produktif sangat besar. Karenanya, pemuda (mahasiswa) saat ini merupakan investasi dalam menyongsong bonus demografi.
Hal tersebut dikemukakan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kaltim Yenrizal Makmur pada Kuliah Umum Kependudukan di Auditorium Rektorat Universitas Mulawarman Samarinda, Rabu (8/10).
Menurut Yenrizal Makmur di hadapan ratusan mahasiswa dari perguruan tinggi negeri dan swasta se-Kota Samarinda bahwa bonus demografi dimana suatu kondisi penduduk dengan usia produktif sangat besar. Sementara usia muda semakin kecil dan usia lanjut tidak banyak.
Selain itu, bonus demografi akan membawa dampak sosial ekonomi. Salah satunya tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk non produktif (usia tua dan anak-anak) akan sangat rendah yang diperkirakan mencapai 44 per 100 penduduk produktif.
Tentu kondisi ini lanjut Yenrizal merupakan suatu berkah. Sebab, melimpahnya jumlah penduduk usai kerja akan menguntungkan pembangunan karena mampu memacu pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi atau terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Namun ujarnya, berkah bisa berbalik menjadi bencana jika bonus tersebut tidak dipersiapkan. “Masalah paling nyata adalah ketersediaan lapangan kerja untuk menampung 70 persen penduduk usia kerja di tahun 2020-2030,” sebutnya.
Kalaupun lapangan pekerjaan tersedia lanjut Yenrizal, mampukah sumber daya manusia (SDM) yang melimpah tersebut bersaing di dunia kerja khususnya saat memasuki era pasar global.
Dijelaskannya, kualitas IPM Kaltim cukup baik atau menempati peringkat 5 nasional dengan angka 76,71 ditunjang dengan tingginya angka harapan hidup 71,58 tahun serta angka rata-rata lama sekolah 9,22 tahun.
Pengembangan SDM yang dilakukan Gubernur Awang Faroek Ishak saat ini menurut Yenrizal, merupakan investasi jangka panjang yang menjadi senjata utama kemajuan Kaltim sekaligus mempersiapkan generasi yang mampu menerima bonus demografi dan berdaya saing.
“Sebagai daerah yang maju dan kuat harus mempunyai perencanaan termasuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas seperti dilakukan Gubernur Awang Faroek melalui sektor pendidikan didukung pengembangan program KKB,” ungkap Yenrizal Makmur.
Kuliah umum kependudukan dihadiri 500 mahasiswa dari perwakilan mahasiswa seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta se-Kota Samarinda didukung Pusat Informasi dan Konsultasi (PIK) Mahasiswa Unmul dengan nara sumber Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN Pusat Wendi Hartanto dan Henny Rochaida.Tampak hadir Rektor Unmul Samarinda Zamruddin Hasyid. (yans/sul/hmsprov)
///Foto: Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Yenrizal Makmur (kanan) menyerahkan cinderamata kepada Rektor Unmul Samarinda Zamruddin Hasyid.(masdiansyah/humasprov)
05 Februari 2018 Jam 19:19:56
Pendidikan
26 Mei 2015 Jam 00:00:00
Pendidikan
15 Mei 2019 Jam 08:27:51
Pendidikan
01 Maret 2016 Jam 00:00:00
Pendidikan
02 September 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
05 September 2018 Jam 19:20:24
Pendidikan
26 Februari 2021 Jam 16:56:59
Administrasi Pembangunan
26 Februari 2021 Jam 16:30:40
Siaran Pers
26 Februari 2021 Jam 16:15:21
Berita Acara
26 Februari 2021 Jam 16:11:33
Berita Acara
26 Februari 2021 Jam 11:33:44
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
17 Juni 2020 Jam 20:28:47
Investasi
21 Oktober 2020 Jam 18:10:47
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
03 Oktober 2018 Jam 18:42:21
Agama
04 November 2013 Jam 00:00:00
Pemerintahan
07 November 2019 Jam 22:46:54
Event