SAMARINDA – Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengungkapkan guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para penyuluh lapang pertanian di Kaltim dapat didukung melalui bantuan Beasiswa Kaltim Cemerlang.
“Beasiswa Kaltim Cemerlang dapat kita gunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para penyuluh lapang pertanian melalui pendidikan dan pelatihan (diklat),” ujar Awang Faroek saat membuka Forum Petani Kaltim 2013 di Aula UPTB Bapeltan Sempaja Samarinda, Kamis (14/3).
Menurut Awang, hal serupa sudah dilakukan pada 2012 terhadap 50 tenaga penyuluh lapang pertanian yang sudah dikirim ke Diklat Politeknik Sukamandi Jawa Barat yang berasal dari 10 kabupaten di Kaltim.
Program bantuan diklat bagi tenaga penyuluh lapang pertanian saat ini diprioritaskan guna mendukung pelaksanaan program food and rice estate di 10 kabupaten di Kaltim, sekaligus menyukseskan program prioritas daerah yakni pembangunan pertanian dalam arti luas.
Diakuinya, pembangunan dan pengembangan pertanian tidak akan berhasil tanpa dukungan tenaga pendamping (penyuluh) petani yang memiliki kompetensi dan keterampilan serta pengetahuan yang memadai bahkan menguasai teknologi pertanian.
Namun menjadi ironi karena ternyata jumlah penyuluh lapang pertanian (pertanian, perikanan dan kehutanan) yang belum sesuai dengan jumlah desa di Kaltim. Sesuai aturan penempatan tenaga penyuluh minimal satu desa satu penyuluh.
“Kita sudah mengajukan ke instansi terkait baik Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan maupun Dinas Kelautan dan Perikanan serta Dinas Peternakan, Dinas Perkebunan dan Dinas Kehutanan terhadap kebutuhan jumlah tenaga penyuluh di lapangan,” ungkapnya.
Dijelaskannya, setiap tahun Pemprov menyalurkan bantuan pembiayaan pendidikan melalui bantuan stimulan dan beasiswa melalui program Beasiswa Kaltim Cemerlang mencapai 30.000 penerima maka instansi dapat mengusulkan pembiayaan diklat bagi penyuluhnya.
“Beasiswa Kaltim Cemerlang terbuka bagi siapa saja termasuk para penyuluh lapang pertanian guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta kompetensinya. Tinggal kita buat perjanjian dengan para penyuluh, apabila selesai menjalani pendidikan segera kembali ke daerah asalnya untuk membangun pertanian di daerahnya,” harap Awang Faroek.
Ditambahkannya, Kaltim memiliki potensi kewilayahan yang cukup besar untuk pengembangan pertanian dalam arti luas. Sehingga program pembangunan pertanian berkelanjutan merupakan masa depan Kaltim, terutama guna meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. (yans/hmsprov)
08 April 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan
21 Maret 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan
28 Januari 2018 Jam 19:10:13
Pendidikan
24 Januari 2018 Jam 23:03:42
Pendidikan
18 Juli 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
21 April 2019 Jam 08:28:55
Pendidikan
18 April 2021 Jam 19:54:13
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
18 April 2021 Jam 19:53:52
Agama
17 April 2021 Jam 19:49:03
Sosialisasi Masyarakat
17 April 2021 Jam 19:47:54
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
16 April 2021 Jam 19:43:34
Kegiatan Silaturahmi
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
04 Maret 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
23 Februari 2021 Jam 17:17:41
Investasi
12 April 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan
18 Desember 2014 Jam 00:00:00
Lingkungan Hidup