SAMARINDA - Mendukung kemandirian dan ketahanan pangan di Kaltim, peran penyuluh lapangan pertanian baik pertanian tanaman pangan, perikanan, kehutanan, dan perkebunan sangat penting dalam mendampingi petani untuk meningkatkan produksinya.
Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kaltim, H. Fuad Assadin saat dialog interaktif dengan pendengar RRI Samarinda, Selasa (28/5).
Fuad menjelaskan, saat ini terdapat kurang lebih 1.500 desa di Kaltim yang sebagian besar penduduknya adalah bercocok tanam atau agraris. Sementara itu saat ini ada 742 orang tenaga penyuluh dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 280 tenaga harian lepas (THL) yang direkrut dari berbagai profesi di masyarakat untuk mendampingi penyuluh PNS.
"Jumlah penyuluh ini belum mencukupi dibandingkan jumlah desa di Kaltim. Untuk itulah kita melakukan sejumlah terobosan untuk mencetak penyuluh-penyuluh andal agar selanjutnya dapat mendampingi petani," ujarnya.
Pemprov Kaltim, ujarnya, memberikan kesempatan yang sangat luas bagi para penyuluh yang ingin meningkatkan pendidikan dan keilmuannya. Begitu juga dengan para pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi bidang pertanian.
Keseriusan Gubernur Awang Faroek Ishak menjadikan Kaltim sebagai pusat agroindustri dan energi terbarukan memang telah disiapkan sejak saat ini. Hasilnya memang tidak serta merta terlihat, namun bermanfaat lima hingga sepuluh tahun kemudian. Salah satu caranya adalah dengan memberikan bea siswa untuk mencetak penyuluh-penyuluh lapangan.
Gubernur menginginkan, jumlah penyuluh yang dicetak sebanyak 420 orang terdiri dari 140 penyuluh pertanian pangan, 140 penyuluh perkebunan, 140 penyuluh perikanan. Selain itu, diberikan beasiswa untuk siswa sekolah pertanian untuk melanjutkan pendidikan ke Sekolah Tinggi Pertanian Sukamandi, Jawa Barat selama 3,5 tahun.
Diakui Fuad, peran penyuluh pertanian saat ini masih belum maksimal mendampingi para petani. Terbukti dari laporan masyarakat tentang kinerja para penyuluh yang sering tidak di lapangan ketika petani membutuhkan bantuan dan arahan dalam menghadapi serangan hama maupun untuk peningkatan produksi.
Kita terus berupaya mencetak para penyuluh yang dapat mendampingi petani. Karena salah satu kesuksesan petani dalam peningkatan produksi tidak terlepas dari peran penyuluh yang memang telah dididik tentang berbagai hal sesuai bidangnya," ujarnya. (yul/hmsprov)
24 Desember 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
20 Februari 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
29 Juli 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
25 Juni 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Februari 2019 Jam 18:13:36
Pertanian dan Ketahanan Pangan
31 Desember 2016 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
22 April 2021 Jam 22:59:22
Kesehatan
22 April 2021 Jam 22:58:45
Kunjungan Kerja
22 April 2021 Jam 22:57:43
Berita Acara
22 April 2021 Jam 22:57:29
Perencanaan Pembangunan
22 April 2021 Jam 22:56:43
Berita Acara
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
06 Desember 2019 Jam 22:51:03
Pendidikan
14 Desember 2018 Jam 20:22:42
Kerjasama Pemerintahan
17 Juli 2020 Jam 20:45:04
Kesehatan
15 Juli 2017 Jam 21:31:45
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
22 Juli 2019 Jam 21:53:45
Dekranasda