SAMARINDA - Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kaltim Ir Halda Arsyad mengatakan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2018 tingkat Provinsi Kaltim menjadi momentum untuk menggugah stakeholders dan seluruh masyarakat khususnya orang tua dalam pemenuhan hak anak dan perlindungan anak.
"Selain itu kita juga menggugah komitemen seluruh elemen masyarakat agar hak-hak anak dan perlindungan anak bisa lebih ditingkatkan, karena banyaknya kasus-kasus kekerasan terahadap anak yang terjadi selama ini, dengan perlindungan terhadap anak maka anak akan tumbuh dan berkembang tanpa ada kekerasan," kata Halda Arsyad mewakili Gubernur Kaltim pada Peringatan HAN tingkat Provinsi Kaltim, yang digelar di Atrium Bigmall Samarinda, Sabtu (28/7).
Halda menambahkan peringatan HAN tingkat Provinsi Kaltim tahun ini mengangkat tema "Anak Indoensia Anak Genius (gesit, empati, berani, unggul dan sehat), dengan tema tersebut pemerintah bertekad mewujudkan lingkungan yanvg kondusif bagi peningkatan tumbuh kembang dan perlindungan anak, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat.
"Pada dasarnya lingkungan yang kondusif harus dimulai dari dalam keluarga karena keluarga adalah lembaga pertama dan utama yang menciptakan anak Genius," ujar Halda.
Ditambahkan, konsep utama yang harus diperhatikan dalam menciptakan anak Genius adalah pola pengasuhan berkualitas yang didapat dari keluarga sebagai pengasuh utama dan pertama bagi anak.
"Hal ini dapat dicapai dengan memberikan pemenuhan hak anak dengan membangun komunikasi yang baik antar anggota keluarga, sehingga ketehanan dalam keluarga dapat terbentuk," kata Halda.
Dengan peringatan HAN tahun ini, lanjut Halda akan dapat menggugah setiap individu, orang tua, keluarga dan masyarakat, dunia usaha serta pemerintah pusat dan daerah, akan pentingnya peran dan tugas dan kewajiban masing-masing dalam memenuhi hak anak dan perlindungan terhadap anak. Termasuk pencegahan dan pemberantasan berbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi terhadap anak.
"Perlu kita menyadari, bahwa hak-hak dan perlindungan terhadap anak belum sepenuhnya dapat diberikan oleh pemerintah maupun masyarakat yang antara lain ditandai dengan masih benyaknya anak yang tidak mendapat akta kelahiran, dan masih banyak anak tidak mendapatkan layanan kesehatan dan pendidikan," papar Halda Arsyad.(mar/sul/ri/humasprovkaltim)
09 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
16 April 2013 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
10 Maret 2014 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
15 Oktober 2018 Jam 18:59:43
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
04 November 2019 Jam 17:18:24
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
02 Januari 2015 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
18 April 2021 Jam 19:54:13
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
18 April 2021 Jam 19:53:52
Agama
17 April 2021 Jam 19:49:03
Sosialisasi Masyarakat
17 April 2021 Jam 19:47:54
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
16 April 2021 Jam 19:43:34
Kegiatan Silaturahmi
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
18 Februari 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan
19 Februari 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan
02 Mei 2020 Jam 19:42:34
Perencanaan Kegiatan
12 Mei 2020 Jam 16:24:38
Penanggulangan Bencana
11 Agustus 2020 Jam 22:48:14
Berita Acara