SAMARINDA - Pada 2030 akan memasuki fenomena bonus demografi dimana Kaltim mengalami peningkatan jumlah penduduk usia produktif secara signifikan. Maka, pemerintah sebagai agent of development untuk meraih manfaat dari bonus demografi ini diperlukan usaha bersama menyiapkan sumber daya manusia yang berdayasaing melalui pembangunan keluarga yang berkualitas pula.
Masyarakat usia produktif adalah sumber daya manusia yang berkualitas hingga dapat menunjang serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan bangsa. Hal itu diungkapkan Sekretaris Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Hj Zaina Yurda pada Sosialisaai Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) di Samarinda, Rabu (8/8).
Menurut dia, program pengendalian penduduk atau membentuk keluarga yang berkualitas merupakan salah satu strategi dalam menyukseskan pembangunan di daerah bahkan nasional. "Pemerintah menggalakkan program Keluarga Berencana untuk membentuk keluarga kecil yang berkualitas sebab terjamin pendidikan dan kesehatannya sekaligus mengurangi laju pertumbuhan penduduk," katanya.
Raihan Bonus Demografi melalui keberhasilan program Keluarga Berencana yang mampu mengubah struktur umur penduduk yang produktif lebih banyak dibanding penduduk non produktif. Hal itu ditandai dengan menurunnya rasio ketergantungan (dependency ratio) penduduk non-usia kerja (0-14 tahun) dan di atas 65 tahun terhadap penduduk usia kerja (15-64 tahun).
Disebutkannya, pada era bonus demografi tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk nonproduktif akan sangat rendah atau diperkirakan mencapai 44 per 100 penduduk produktif. "Apabila suatu negara gagal memanfaatkan bonus demografi ini, maka jelas akan terjadi kerugian yang sangat besar bagi negara yang bersangkutan," ungkapnya.
Dia menambahkan bonus demografi akan membawa dampak sosial ekonomi dan di suatu negara agar manfaat era tersebut agar menjadi semakin kuat. "Dengan adanya bonus demografi, tentu bisa menjadi peluang bagi Kaltim untuk memajukan kesejahteraan serta memakmurkan masyarakat," ujarnya. Sosialisasi KIE bertema mewujudkan kesetaraan gender dan hak anak dalam pengendalian penduduk tahun 2018 diikuti 100 peserta. (yans/sul/ri/humasprovkaltim)
21 Juli 2020 Jam 22:17:17
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
08 Oktober 2019 Jam 11:17:08
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
17 Oktober 2019 Jam 22:12:28
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
04 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
01 Maret 2022 Jam 18:26:20
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
16 Mei 2022 Jam 19:53:41
Informasi dan Komunikasi
16 Mei 2022 Jam 19:50:41
Wakil Gubernur Kaltim
15 Mei 2022 Jam 19:23:55
Wakil Gubernur Kaltim
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
05 Agustus 2019 Jam 09:02:30
Pemerintahan
10 Maret 2019 Jam 20:13:35
Sosialisasi Masyarakat
28 Mei 2014 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata
12 Februari 2016 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
06 Agustus 2014 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah