SAMARINDA – Memasuki triwulan ketiga 2016 realisasi fisik kegiatan Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim mencapai 57,79 persen. Posisi tersebut masih dibawah target fisik internal Disbun sebesar 61,95 persen, namun mendekati target fisik yang ditetapkan provinsi 61 persen.
Informasi ini terungkap saat serah terima jabatan (sertijab) Kepala Dinas Perkebunan Kaltim dari Hj Etnawati kepada Ujang Rachmat yang dikukuhkan Gubernur Awang Faroek sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan Kaltim.
Sementara realisasi keuangan mencapai 40,37 persen atau masih berada dibawah target keuangan provinsi sekitar 49 persen termasuk belum mencapai target SKPD yang ditetapkan sebesar 56,55 persen.
Sedangkan batas tertinggi anggaran (pagu) Disbun sebelum penundaan sebesar Rp62,64 miliar dan dirasionalisasi menjadi Rp46,68 miliar. Alokasi dana APBN sebesar Rp6,76 miliar yang terbagi dalam tiga sumber dana (satuan kerja/satker).
Menurut Plt Kepala Disbun Kaltim Ujang Rachmat, perlu langkah-langkah tepat dan cepat dalam memacu kinerja subsektor perkebunan terkait pemanfaatan anggaran yang tersedia.
“Kita semua bekerja harus responsif dengan selalu berkoordinasi dan komunikasi karena tantangan dihadapi tidak sederhana, sebaliknya semakin berat,” kata Ujang Rachmat di Ruang Rapat Disbun Kaltim, Senin (19/9).
Selain itu, penggunaan anggaran harus berazas efesiensi dan efektifitas sehingga kegiatan yang dibiayai tepat sasaran dan tepat waktu. Apalagi ujarnya, subsektor perkebunan merupakan salah satu kegiatan prioritas daerah dalam memacu peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah.
Kegiatan perkebunan akan sangat berperan untuk menumbuhkan ekonomi daerah melalui pengelolaan sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable resources) demi meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah.
“Tugas utama kita di sini bagaimana kegiatan perkebunan di Kaltim semakin maju. Jadi saya tidak akan pernah ragu-ragu dalam mengambil keputusan demi kinerja dan pencapaian target organisasi,” tegas Ujang.
Dia menambahkan posisi kegiatan perkebunan Kaltim mampu menyumbang 3,8 persen dari 7,68 persen kegiatan pertanian dalam arti luas.
“Bahkan, kegiatan pertanian dalam arti luas termasuk perkebunan akan semakin eksis saat aktivitas migas dan batubara terus mengalami penurunan,” tegasnya. (yans/sul/es/humasprov)
12 Februari 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
16 Juni 2020 Jam 14:31:24
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
12 Juni 2014 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
08 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
12 Juli 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
13 Januari 2014 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
27 Mei 2022 Jam 20:50:38
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
27 Mei 2022 Jam 20:47:27
Investasi
27 Mei 2022 Jam 20:45:09
Tokoh Inspirasi
26 Mei 2022 Jam 20:42:53
Pendidikan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
04 Juli 2019 Jam 21:32:15
Kunjungan Kerja
16 November 2018 Jam 17:12:07
Kegiatan Pemerintah
10 Februari 2019 Jam 19:35:21
Even Olahraga
02 Oktober 2019 Jam 09:21:01
Perencanaan Pembangunan
23 November 2017 Jam 08:50:37
Informasi dan Komunikasi