SAMARINDA - Keputusan Mendikbud Nadiem Makarim untuk meniadakan Ujian Nasional (UN) disambut baik Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi.
Menurut Wagub Hadi, di Kaltim, pemerintah daerah setuju dengan gagasan tersebut. Tapi, terpenting daerah memiliki alat ukur bagaimana menilai kemampuan kompetensi peserta didik.
"Saya sudah dengar informasi itu. Dari program itu, diperlukan adanya lokalisasi. Karena setiap daerah berbeda-beda. Terpenting adalah, kita memiliki alat ukur bagaimana menilai kemampuan kompetensi anak didik di daerah ini memadai," kata Hadi Mulyadi di Hotel Grand Sawit Samarinda, Senin (30/12/2019).
Bagi Hadi, Pemprov Kaltim tidak menilai bahwa UN tak penting. Tetapi, harus memiliki alat ukur menilai kompetensi siswa yang tidak diseragamkam secara nasional. Artinya, alat ukur ini dibuat secara lokal maupun daerah. Karena, setiap provinsi memiliki karakter dan geografis yang berbeda-beda.
"Karena perbedaan itulah saya setuju UN ditiadakan. Jadi, ke depan ada penilaian secara lokalistik yang dilakukan," jelasnya.(jay/her/yans/humasprovkaltim)
05 September 2016 Jam 00:00:00
Pendidikan
21 April 2015 Jam 00:00:00
Pendidikan
05 Desember 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
06 Februari 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
20 Oktober 2019 Jam 20:49:08
Pendidikan
12 Februari 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
02 Maret 2021 Jam 20:08:57
Kesehatan
02 Maret 2021 Jam 15:20:46
Kesehatan
02 Maret 2021 Jam 15:19:34
Kesehatan
01 Maret 2021 Jam 19:59:22
BNN
01 Maret 2021 Jam 19:59:07
Sumber Daya Manusia
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
23 Agustus 2016 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
15 Mei 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
08 Januari 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
02 Juli 2018 Jam 20:00:27
Program Pemerintah
05 Februari 2021 Jam 19:59:46
Sosialisasi Masyarakat