* Warga Desa Miau Baru Kecamatan Kongbeng
Tudingan miring terhadap ladang berpindah bagi suku Dayak di Kalimantan berhasil ditepis oleh kelompok tani Abadi Jaya asal Desa Miau Baru Kecamatan Kongbeng Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Kelompok tani ini berhasil melakukan panen raya padi di lahan seluas 150 hektar (ha), yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim, H. Ibrahim, Selasa (29/1).
Sejak lama, nenek moyang suku Dayak hanya menanam varietas padi lokal contohnya mayas dan varietas popot atau mulung serta jenis padi gunung lainnya yang hanya dapat ditanam dan dipanen sekali saja dalam setahun.
Dengan pembinaan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi, Kabupaten Kutai Timur dan instansi terkait lainnya, warga desa Miau Baru yang berjumlah 3.000 jiwa telah berhasil mengembangkan pertanian modern dengan menanam varietas padi Cibogo, dengan tidak meninggalkan varietas lokal milik leluhur mereka.
“Dengan keberhasilan warga Dayak Miau Baru ini, membuktikan bahwa sistem ladang berpindah telah ditinggalkan. Pergeseran budaya ini karena hasil yang didapat untuk padi ladang sangat sedikit, sementara padi sawah sangat berlipat. Kini lahan yang dimiliki dapat ditanami padi tiga kali dalam setahun,” ujar Ibrahim.
Maksimal hasil yang didapat di Kecamatan Kongbeng ini tidak lepas dari ketersediaan air dari bendungan setempat yang berlimpah sepanjang tahun. Kini potensi ketersediaan lahan seluas 1.000 ha dengan lahan kering seluas 440 ha dan cetak sawah dan optimasi lahan bantuan APBN masing-masing seluas 100 hektar.
Dengan kesuksesan warga Desa Miau Baru ini, Pemrov Kaltim melalui Dinas Pertanian dalam tahun ini akan memberikan sejumlah bantuan peralatan pertanian berupa traktor tangan, pompa air dan mesin penggilingan padi. Saat penen raya, bantuan yang telah diberikan berupa alat penyemprot, terpal untuk alas jemur dan beberapa bantuan lainnya.
Keberhasilan panen padi dengan hasil ubinan 7,2 ton Gabah Kering Giling (GKG) untuk varietas nasional Cibogo dan 4,3 ton GKG untuk varietas lokal popot atau mulung. Hasil ini merupakan pencapaian luar biasa karena padi yang ditanam tanpa perlakuan pemupukan maksimal.
Kecamatan Kongbeng di Kutai Timur ini telah masuk dalam 33 kecamatan yang dikonsentrasikan untuk pengembangan tanaman pangan terutama padi, dalam rangka mendukung program Pemprov Kaltim dalam upaya peningkatan produktivitas padi menuju swasembada beras 2014 dan pencanangan 10 juta ton beras oleh Pemerintah Pusat.
“Dinas Pertanian berupaya serius meningkatkan pelaksanaan program-program yang telah dibuat. Dengan dukungan pihak kabupaten/kota yang memiliki wilayah agar selalu berkoordinasi dengan pihak provinsi agar kiranya setiap program yang dilaksanakan tepat sasaran,” ucapnya. (yul/hmsprov)
Foto: Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim, H. Ibrahim di antara hamparan tanaman padi. (yuliawan/humasprov kaltim)
02 Januari 2019 Jam 20:45:44
Pertanian dan Ketahanan Pangan
22 Juli 2019 Jam 21:49:41
Pertanian dan Ketahanan Pangan
28 September 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
12 Agustus 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
01 September 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 Juni 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
26 Februari 2021 Jam 16:56:59
Administrasi Pembangunan
26 Februari 2021 Jam 16:30:40
Siaran Pers
26 Februari 2021 Jam 16:15:21
Berita Acara
26 Februari 2021 Jam 16:11:33
Berita Acara
26 Februari 2021 Jam 11:33:44
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
04 April 2013 Jam 00:00:00
Pemerintahan
22 September 2017 Jam 12:14:09
Kehutanan
23 Januari 2020 Jam 08:41:08
Lingkungan Hidup
31 Juli 2019 Jam 22:10:06
Pemerintahan
28 Januari 2014 Jam 00:00:00
Perencanaan Pembangunan