* Wujudkan Percepatan Diversifikasi Pangan
SAMARINDA – Konsumsi beras masyarakat mencapai 139 kilogram perkapita pertahun, sehingga perlu upaya-upaya yang lebih kuat dalam percepatan diversifikasi pangan atau penganekaragaman pangan khususnya melalui pengembangan komoditi atau pangan lokal.
“Kondisi riil di lapangan khususnya ketergantungan masyarakat untuk konsumsi beras masih sangat tinggi, sehingga kegiatan penganekaragaman konsumsi pangan masih belum menunjukkan peningkatan yang signifikan,” kata Wakil Gubernur Kaltim H Farid Wadjdy pada Rapat Kerja Teknis Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 2013 se-Kaltim di Ruang Serbaguna Ruhui Rahayu, Rabu (6/3).
Padahal lanjut Farid, provinsi yang terdapat 14 kabuaten dan kota yang memiliki luasan mencapai satu setengah kali Pulau Jawa dan Madura sangat potensial untuk pengembangan berbagai macam komoditi pertanian.
Khususnya untuk komoditi pertanian tanaman pangan seperti beras dan non beras baik umbi-umbian semacam Singkong dan Ubi Jalar serta Jagung dan Kedelai maupun komoditi hortikultura lainnya.
Bahkan kemajuan teknologi pertanian mampu dilakukan kegiatan hilir atau pengolahan terhadap hasil produk-produk tanaman pangan menjadi berbagai macam olahan. Misalnya, Singkong diolah menjadi tepung untuk bahan pembuatan kue dan aneka makanan.
Namun kendala utama yang dihadapi dalam kegiatan diversifikasi panbgan yakni pola pikir dan pola konsumsi masyarakat. Hal ini terlihat dengan tingginya konsumsi beras masyarakat daripada bahan pangan alinnya.
“Dominasi beras untuk konsumsi masyarakat masih sangat tinggi. Ada anggapan kalau belum makan nasi maka belum makan. Padahal, banyak pangan lokal yang dapat dijadikan konsumsi masyarakat guna mengurangi ketergantungan beras,” ungkap Farid.
Dijelaskannya, tingginya konsumsi masyaraat terhadap beras termasuk tepung sangat berpengaruh terhdap pembiayaan atau keuangan pemerinatah. Sebab, dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat untuk komoditi tersebut maka pemerintah harus mengimpornya.
Berarti pemerintah harus menyiapkan dana ekstra besar untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat khususnya beras dan tepung bahkan terkhir inipun jagung dan singkong harus diimpor dari negara lain.
“Kami mengajak masyarakat petani agar bersama pemerintah mau ikut mengembangkan berbagai komoditi pangan lokal. Sehingga, pengembangan komoditi pangan baik beras maupun non beras dapat memenuhi ketergantungan konsumsi masyarakat, terutama dalam upaya bersama mewujudkan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan bagi masyarakat,” harap Farid Wadjdy. (yans/hmsprov)
Foto: Wagub Farid Wadjdy bersama Kepala BKPP Kaltim H Fuad Asadin saat mencicipi makanan olahan berupa mie yang terbuat dari Ubi Jalar Ungu atau Telo.(johan/humasprov kaltim)
04 Desember 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
04 Desember 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
05 Juni 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 Maret 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
03 Mei 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
09 Juli 2019 Jam 21:36:28
Pertanian dan Ketahanan Pangan
23 Mei 2022 Jam 08:44:25
Gubernur Kaltim
23 Mei 2022 Jam 08:42:24
Gubernur Kaltim
22 Mei 2022 Jam 08:42:49
Ibu Kota Negara
21 Mei 2022 Jam 22:13:52
Wakil Gubernur Kaltim
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
13 Juni 2016 Jam 00:00:00
Politik
12 Oktober 2016 Jam 00:00:00
Politik
16 Juni 2021 Jam 21:19:53
Rapat Koordinasi Pemerintah
23 November 2020 Jam 23:12:30
Penanggulangan Bencana
24 Oktober 2019 Jam 07:52:57
Lingkungan Hidup