MALOY - Kunjungan kerja Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi bersama jajaran OPD terkait ke Kabupaten Kutai Timur memasuki hari kedua, Selasa (23/04). Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK), menjadi tujuan lokasi kunker yang diikuti Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang bersama jajarannya.
Wagub Hadi bersama rombongan melakukan monitoring terkait kesiapan operasional KEK MBTK pasca diresmikan Presiden Joko Widodo pada 1 April 2019 lalu. Mulai dari jalan dalam kawasan hingga jalan akses, SPAM Maloy, kantor dan dermaga.
Melihat progres di lapangan, Wagub Hadi meminta pihak pengelola maupun instansi terkait agar melakukan percepatan pembangunan terhadap kekurangan pasokan listrik, air bersih dan infrastruktur lainnya. "Termasuk pengelolaan limbah yang harus benar-benar memperhatikan lingkungan di sekitar," ucap Hadi.
Hadi Mulyadi menjelaskan beroperasinya KEK MBTK harus memaksimalkan potensi di wilayah Kutai Timur, Berau dan Bontang, khususnya komoditi perkebunan selain kelapa sawit.
"Jadi kita harapkan Maloy pada 2021 menjadi pusat perdagangan baru. Pelabuhan ini tidak ada tidurnya. Kita rancang dari sekarang dengan baik. Karena potensinya luar biasa, ALKI II bisa memangkas waktu pengiriman ekspor CPO dan komoditi lainnya. Misal ke Jepang yang jaraknya sekitar 4.000 kilometer dari Maloy," jelas Hadi.
Terpenting, Hadi mengingatkan kepada instansi terkait pemprov dan Pemkab Kutim bersama badan pengelola agar bisa menarik investor sebanyak mungkin sehingga bisa berkontribusi besar bagi pendapatan asli daerah (PAD). "KEK MBTK ini harus memberikan dampak positif dan bermanfaat bagi PAD. Ini harus kita pastikan. Kira harus bekerja keras dan penuh dedikasi, jangan sampai hasilnya nanti ke pusat. Harus diperhatikan," tegas Hadi.
Wakil Bupati Kutim mengatakan Pemkab terus berusaha untuk menyelesaikan permasalahan sosial di sekitar KEK MBTK. Seperti pembebasan lahan tanam tumbuh, hingga sumber air baku di Sekerat sebagai penyuplai air bersih di Maloy. "Kita terus mendukung Maloy, apalagi potensi sawit yang terbesar di Kaltim dan hampir semua perusahaan sawit di Kutim sudah kami arahkan untuk kesini. Terkait pembebasan lahan akan kita selesaikan secepatnya, hanya perlu duduk bersama, dibahas bersama agar segera mendapat jalan keluarnya," kata Kasmidi.
Tampak hadir mendampingi Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setprov Kaltim H Ichwansyah, Kepala Dinas Perhubungan Salman Lumoindong, Kepala Dinas PUPR dan Pera HM Taufik Fauzi dan Direktur Perusda MBS Agus. (her/yans/humasprovkaltim).
01 Oktober 2019 Jam 09:14:51
Kunjungan Kerja
05 Oktober 2020 Jam 13:01:11
Kunjungan Kerja
29 Desember 2020 Jam 22:06:39
Kunjungan Kerja
26 Agustus 2020 Jam 23:01:20
Kunjungan Kerja
10 Oktober 2020 Jam 00:25:52
Kunjungan Kerja
20 Januari 2020 Jam 19:50:06
Kunjungan Kerja
24 Januari 2021 Jam 21:45:51
Sosial
24 Januari 2021 Jam 21:44:37
Kegiatan Silaturahmi
24 Januari 2021 Jam 21:43:08
Pemerintahan
24 Januari 2021 Jam 21:42:10
Sosial
24 Januari 2021 Jam 20:34:23
Event
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
05 Desember 2019 Jam 13:28:13
Kegiatan Silaturahmi
20 Juli 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
08 Desember 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
25 September 2019 Jam 20:35:28
Kegiatan Silaturahmi
09 Juni 2014 Jam 00:00:00
Lingkungan Hidup