Waspadai Gerakan ISIS di Kaltim
SAMARINDA - Masyarakat Kaltim diminta tidak lengah dan selalu waspada terhadap berkembangnya gerakan teroris, termasuk gerakan kelompok ISIS (Islamic State of Irak and Sham). Sedikit kelengahan, berarti kemenangan bagi kelompok teroris itu.
Demikian disampaikan Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim Ronny Ifransyah saat mewakili gubernur membuka diskusi publik bertema "Menelisik Gerakan Isis di Kaltim" yang digagas Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) Kaltim, di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur, Kamis (25/9).
Kewaspadaan masyarakat sangat diperlukan agar terorisme tidak berkembang dan terus menyebarluaskan ajaran-ajaran sesat mereka. Sedikit kelalaian, maka para teroris akan bergerak dan lalu menciptakan kekacauan di masyarakat.
"Seberapa banyak langkah yang kita siapkan untuk mencegah teroris, mereka selalu memiliki satu langkah yang lebih dari kita. Apakah itu? Kelebihan mereka itu adalah kelengahan kita, kelalaian kita. Sebab itu, kita tidak boleh lengah," tegas Ronny.
Mengantisipasi penyebaran ISIS dan kelompok-kelompok teroris lainnya, Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak sebut Ronny, telah mengirimkan surat edaran kepada seluruh bupati dan walikota di Kaltim untuk selalu mewaspadai berkembangnya gerakan ini.
Sebab kondisi Kaltim yang cenderung aman dan kondusif bukan tidak mungkin justru menjadi tempat yang nyaman bagi mereka untuk menyebarkan paham-paham yang sesat.
Mengapa ISIS dan kelompok teroris lainnya harus diwaspadai, lanjut Ronny, karena ajaran mereka sangat bertentangan dengan pemahaman Islam yang benar. "Mengapa ISIS harus kita tolak? Karena ajaran dan praktik ISIS bertolak belakang dengan pemahaman ajaran Islam yang benar," sambung Ronny.
Langkah-langkah pencegahan yang harus dilakukan menurut Ronny salah satunya adalah dengan memberikan pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang Islam kepada para pelajar dan generasi muda. Jika tidak, maka pelajar dan generasi muda akan mudah terhasut.
"Umat Islam harus punya filter berupa pengetahuan yang cukup, sehingga tidak mudah terpengaruh dan terhasut. Belajar menghindari kekerasan dan membudayakan toleransi. ISIS dan terorisme adalah bahaya laten tersembunyi yang harus diwaspadai dan diberangus," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Hasyim Mi'radje menyebutkan, gerakan terorisme patut diwaspadai bukan hanya oleh jajaran kepolisian, tetapi juga seluruh masyarakat. Pasalnya, pola rekrutmen terorisme saat ini cenderung menggunakan pola sel tidur atau sel terputus.
"Mereka hanya merekrut satu atau dua orang saja. Sehingga jika ada yang tertangkap, tidak akan banyak yang bisa diungkap karena sesama mereka bahkan tidak saling mengenal," ungkap Hasyim. (sul/es/hmsprov).
07 Juni 2013 Jam 00:00:00
Agama
09 Juni 2015 Jam 00:00:00
Agama
21 Januari 2019 Jam 18:58:05
Agama
05 Juni 2019 Jam 17:28:57
Agama
06 Oktober 2019 Jam 12:23:40
Agama
22 Januari 2015 Jam 00:00:00
Agama
15 Januari 2021 Jam 19:29:02
Penanggulangan Bencana
15 Januari 2021 Jam 19:27:59
Berita Acara
15 Januari 2021 Jam 08:50:29
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
14 Januari 2021 Jam 21:31:23
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
13 Januari 2021 Jam 14:55:24
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
06 November 2019 Jam 23:11:58
Siaran Pers
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
07 April 2019 Jam 18:30:23
Kolom Minggu
21 Januari 2016 Jam 00:00:00
Pendidikan
26 September 2013 Jam 00:00:00
Lingkungan Hidup
06 Januari 2020 Jam 13:32:53
Perpustakaan
07 Februari 2014 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
11 Agustus 2015 Jam 00:00:00
Penanggulangan Bencana