Jakarta - Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, memaparkan strategi efektif dalam menangani reklamasi pasca-tambang dan mengatasi tambang ilegal di wilayah Bumi Etam. Hal ini disampaikannya dalam program "Indonesia Forward" di CNN Indonesia, yang dipandu oleh Lucia Saharui, di Studio 3 CNN Indonesia, Gedung Trans Media, Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (22/8/2024).
Akmal Malik menjelaskan bahwa jumlah tambang ilegal di Kalimantan Timur tersebar di beberapa daerah, yakni 10 di Kabupaten Berau, 16 di Kabupaten Kutai Timur, 111 di Kabupaten Kutai Kartanegara, 29 di Kota Samarinda, 6 di Kabupaten Penajam Paser Utara dan 2 di Kabupaten Kutai Barat.
"Pendekatan kolaboratif adalah langkah yang kami ambil. Jika hanya mengandalkan Dinas ESDM, kami tidak akan mampu mengatasi masalah ini," ujarnya.
Dalam penanganan bekas tambang ilegal, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melibatkan berbagai pihak, termasuk sekolah, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian dan Dinas Pertambangan.
"Kami telah melakukan reklamasi di Samboja seluas 19 hektar. Dalam waktu satu bulan, tanah tersebut sudah siap untuk ditanami," jelas Akmal Malik.
Ia juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam proses reklamasi.
"Partisipasi aktif dari masyarakat lokal sangat krusial. Kami mengadakan pelatihan dan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan mereka dalam mengelola lahan bekas tambang," tambahnya.
Selain membahas reklamasi, Akmal Malik juga mengungkapkan persiapan pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Qur'an Nasional (MTQN) ke-30 Tahun 2024 di Kalimantan Timur. Acara ini akan berlangsung selama 10 hari, dari 6 hingga 16 September 2024 mendatang, dengan sekitar 6 ribu peserta yang diperkirakan akan hadir.
"Ada 1.998 kafilah yang akan hadir. Kami telah menyiapkan akomodasi di Kota Balikpapan dan Kota Samarinda serta memastikan kendaraan untuk semua peserta," paparnya.
Dalam persiapan MTQN, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur juga fokus pada aspek keamanan dan kenyamanan. "Kami bekerja sama dengan pihak keamanan dan transportasi untuk memastikan acara ini berjalan lancar dan peserta merasa nyaman selama berada di Kalimantan Timur," tegasnya.
Akmal Malik berharap MTQN ke-30 ini dapat meningkatkan pemahaman dan kecintaan masyarakat terhadap Al-Qur'an, serta mempromosikan Kalimantan Timur sebagai tujuan wisata religi yang penting di Indonesia.
"Ini adalah kesempatan besar untuk memperkenalkan keindahan dan budaya Kalimantan Timur kepada seluruh Indonesia," pungkasnya. (tp/pt)