Samarinda — Sebanyak 50 pelajar dari berbagai SMA dan SMK di Samarinda mengikuti pelatihan sastra yang digelar oleh UPTD Taman Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur, pada 16-18 Juli 2025.

Menghadirkan narasumber dari Balai Bahasa Provinsi Kaltim dan Dewan Kesenian Kaltim, kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan minat dan jiwa sastra di kalangan generasi muda di Bumi Etam.

Kepala UPTD Taman Budaya Provinsi Kaltim yang diwakili oleh Kepala Seksi Publikasi Sulistio Rini mengatakan pelatihan ini diharapkan dapat memotivasi siswa dan siswi untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, kreativitas, imajinasi, serta apresiasi terhadap karya sastra.

“Kegiatan ini juga bertujuan menggali minat dan bakat di bidang sastra sekaligus memperluas wawasan dan pengetahuan mereka,” ujar Rini (sapaan akrab).

Membuka kegiatan secara resmi, Kepala UPTD Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan Disdikbud Kaltim, Muchamad Awaludin, menyampaikan bahwa pelatihan sastra ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah provinsi untuk menumbuhkan budaya literasi dan seni di kalangan pelajar.

“Di tengah arus globalisasi yang semakin deras, sastra menjadi benteng penting untuk menjaga jati diri dan budaya kita. Melalui pelatihan ini, siswa bisa menggali potensi dan menulis secara kreatif. Kegiatan ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan apresiasi terhadap sastra sekaligus mendorong lahirnya karya-karya baru yang berkualitas,” ungkap Awaludin.

Selama pelatihan, para peserta mengikuti berbagai sesi materi seperti teknik menulis puisi dan cerpen, analisis karya sastra, serta diskusi kreatif yang dipandu oleh para ahli dari Kantor Bahasa dan Dewan Kesenian Kaltim. 

Tidak hanya itu, para pelajar juga diberi kesempatan untuk mempraktekkan langsung kemampuan menulis mereka dan mendapatkan umpan balik yang konstruktif atau membangun.

Pelatihan sastra ini diharapkan menjadi langkah awal yang berkelanjutan untuk mengembangkan dunia sastra di Bumi Etam, sekaligus memperkuat kecintaan generasi muda khususnya terhadap kebudayaan lokal. (sef/pt)

Foto : Hamid