Balikpapan - Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Setdaprov Kaltim) menggelar Monitoring dan evaluasi penyiapan bahan kebijakan bidang tenaga kerja dan transmigrasi yang dilaksnakan di Gran Senyiur, Kamis (15/8/2024)
Mewakili Penjabat Gubernur Kaltim, Kepala Biro Kesra Setdaprov Kaltim, Dasmiah, menekankan pentingnya sektor tenaga kerja dan transmigrasi dalam pembangunan daerah.
“Kami perlu merinci langkah-langkah yang telah diambil, mengevaluasi keberhasilan, dan merencanakan tindakan selanjutnya untuk memastikan kebijakan yang telah diterapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujarnya.
Dasmiah menjelaskan bahwa sinkronisasi dan konsolidasi antarprogram, baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi, merupakan kunci keberhasilan.
“Kita harus memastikan setiap langkah mendukung visi bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur,” tambahnya.
Laporan menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja di Kaltim pada Februari 2024 mencapai 2.009.517 orang, meningkat 77.487 orang dibandingkan Februari 2023, dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 0,65 persen poin. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun menjadi 5,75 persen dari 6,37 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Evaluasi ini bukan hanya sekadar retrospektif, melainkan sebuah pandangan ke depan yang memandu kita untuk merancang langkah-langkah strategis berikutnya.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Non-Pelayanan Dasar Biro Kesra, Lora Sari, dalam laporannya menekankan perlunya pelatihan wirausaha bagi masyarakat.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa minat berwirausaha dipengaruhi oleh potensi kepribadian wirausaha dan lingkungan. Kewirausahaan dapat diajarkan melalui Pendidikan dan pelatihan.
Pentingnya keahlian manajerial bagi setiap pengusaha adalah suatu hal yang harus diketahui dan dikuasai oleh semua pengusaha, khususnya bagi para pengusaha kecil. Karena, saat ini persaingan semakin ketat.
Peserta kegiatan ini mencakup Perangkat Daerah, BLK BPVP Kota Samarinda, Bontang, dan Balikpapan, BPJS Ketenagakerjaan Samarinda, serta perwakilan beberapa LPK. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kaltim, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, serta Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO). (Prb/ty)