Dinas Kesehatan Kaltim Akan Gelar Kegiatan “Aksi Bergizi” di 10 Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur
Dinas Kesehatan Kaltim Akan Gelar Kegiatan “Aksi Bergizi” di 10 Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur

Samarinda – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur mengadakan rapat lintas sektor yang dihadiri oleh beberapa dinas, termasuk Dinas Pangan, Dinas Kelautan & Perikanan, Dinas Kesehatan, Kementerian Agama dan Poltekkes Kaltim serta Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur. Acara ini berlangsung, Kamis ( 8/08/2024), di Hotel Fugo Samarinda.

Dalam sambutannya, dr. Resvianur selaku Kepala Seksi Gizi Kesjangor Dinas Provinsi Kalimantan Timur, menyampaikan materi terkait percepatan perbaikan gizi untuk penurunan anemia pada remaja putri. 

"Gizi merupakan salah satu isu kesehatan prioritas, terutama pada tahun 2023-2024. Data menunjukkan bahwa 8% remaja usia 13-18 tahun menderita kurus dan lebih dari 25% mengalami stunting. Selain itu, 32% remaja putri mengalami anemia, jadi 1 dari 3 remaja putri menderita anemia," ucap dr. Resvianur.

Kegiatan "Aksi Bergizi" ini, lanjutnya mencakup peningkatan aktivitas fisik seperti senam, minum tablet tambah darah, dan pemberian edukasi. Harapannya adalah meningkatkan komitmen remaja putri di sekolah secara rutin, menurunkan anemia pada remaja putri usia 13-18 tahun, meningkatkan literasi sekolah tentang pentingnya tablet tambah darah, berolahraga, dan konsumsi gizi yang seimbang untuk mencegah stunting di masa depan.

"Penyebab utama anemia adalah konsumsi makanan olahan berkalori tinggi seperti fast food, melewatkan sarapan pagi dan juga kebiasaan remaja putri membatasi makan untuk memiliki body image yang bagus, misalnya dengan melakukan diet sehingga mengakibatkan kurangnya asupan gizi," beber dr. Resvianur.

Dalam konteks "Aksi Bergizi", dr. Resvianur menjelaskan bahwa terdapat empat pilar yang mendasari gizi seimbang, yaitu pentingnya pola hidup aktif dan berolahraga, mengonsumsi makanan beraneka ragam, menjaga berat badan ideal dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. 

"Program ini dilakukan secara menyeluruh untuk mengatasi masalah gizi pada remaja putri melalui pencegahan anemia, perilaku makan sehat, dan aktivitas fisik dengan cakupan target anak SMP/MTS, SMA/MA/SMK dan pesantren sederajat," tambah dr. Resvianur.

Sebagai penutup rapat Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Fit Nawati mengatakan, Kantin-kantin di sekolah perlu ditingkatkan pengawasannya, termasuk cara pengolahan, pemilihan, dan penyimpanan makanan. Tidak kalah penting, kami juga akan menyisir penjual di luar sekolah. 

“Kami tidak ingin menutup rejeki orang lain, tetapi selama mereka masih mau dilakukan pembinaan dan ada aturan yang diberikan termasuk kerja sama dengan sekolah, maka sasarannya bukan hanya kantin di dalam sekolah tetapi juga kantin di luar sekolah," pungkasnya. (FRN/pt)

Foto: Alda