Paser - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2024 melaksanakan kegiatan Intensifikasi Tanaman Kelapa Sawit untuk meningkatkan produktivitas perkebunan di wilayah Kalimantan Timur.
Program ini mencakup areal seluas 1.000 hektar dan difokuskan di Kabupaten Paser, tepatnya di dua kecamatan, Long Ikis dan Kuaro.
Kegiatan ini melibatkan empat desa, yakni Krayan Makmur, Kayungo Sari, Kelempang Sari, dan Padang Jaya. Bantuan untuk intensifikasi kelapa sawit diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Timur, Ence Achmad Rafiddin Riza, pada tanggal 18 September 2024.
Setiap desa menerima bantuan berupa pupuk dan herbisida untuk menunjang produktivitas tanaman kelapa sawit. Berikut rincian bantuan yang disalurkan: Desa Krayan Makmur (
Kecamatan Long Ikis berupa Pupuk NPK sebanyak 34.200 kg dan herbisida 1.710 liter untuk lahan seluas 342 hektar.
Kemudian Desa Kayungo Sari Kecamatan Long Ikis menerima bantuan Pupuk NPK sebanyak 32.500 kg dan herbisida 1.482 liter untuk lahan seluas 325 hektar. Desa Kelempang Sari, Kecamatan Kuaro terima bantuan Pupuk NPK sebanyak 21.200 kg dan herbisida 1.060 liter untuk 212 hektar lahan.
Serta Desa Padang Jaya kecamatan Kuaro terima Pupuk NPK sebanyak 12.100 kg dan herbisida 1.210 liter untuk lahan seluas 121 hektar.
Riza menyampaikan harapannya agar bantuan tersebut dapat digunakan secara maksimal untuk meningkatkan produktivitas perkebunan sawit dan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Saya harap bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan taraf hidup masyarakat,” ujar Riza.
Riza menekankan pentingnya pembinaan dan pendampingan kepada para petani, khususnya dalam hal teknis budidaya, pemberdayaan petani, serta penguatan kelembagaan. Tim pendamping perkebunan di setiap kabupaten dan kota akan berperan dalam memastikan keberhasilan program ini.
Sektor perkebunan, terutama kelapa sawit, merupakan sektor kunci dalam pembangunan ekonomi di Kalimantan Timur. Namun, sektor ini juga menghadapi sejumlah tantangan, seperti rendahnya produktivitas kebun rakyat. Pembinaan yang berkelanjutan serta dukungan sarana dan prasarana diharapkan dapat meningkatkan kontribusi sektor perkebunan terhadap perekonomian daerah. (Prb/ty).
foto : istimewa