Farmasi Unmul, Ambil Sumpah Tenaga Vokasi Farmasi dan Profesi Apoteker XIX

Samarinda – Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman (Unmul) melaksanakan prosesi Pengambilan Sumpah Tenaga Kesehatan, terdiri atas 1 (satu)  orang Tenaga Vokasi Farmasi dan 83 orang lulusan Profesi Apoteker Angkatan XIX tahun 2025. Kegiatan berlangsung khidmat di Gedung Prof. Masjaya, Kampus Unmul Samarinda, Kamis (17/4/2025).

Pembacaan Sumpah/Janji Vokasi Farmasi dipimpin oleh Ketua Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kaltim dan Apoteker baru dipimpin oleh Dekan Fakultas Farmasi Unmul, selaku pimpinan sidang dan diikuti oleh seluruh Apoteker baru yang didampingi para rohaniawan dari setiap agama/kepercayaan. Selanjutnya penandatanganan dan penyerahan surat sumpah apoteker dan sertifikat profesi apoteker.

67863d30 95e3 4217 Bbaf C645c61b0287

Dalam kesempatan tersebut, Dekan Fakultas Farmasi Unmul, Dr. apt. Hadi Kuncoro, M.Farm pada sambutannya menyampaikan bahwa apoteker dituntut untuk terus meningkatkan kompetensinya agar dapat menghadapi persaingan di era digitalisasi 5.0.

Konsisten dalam menjaga martabat profesi, lakukan praktik kefarmasian yang bertanggung jawab dan jaga hubungan baik dengan profesi kesehatan lainnya. Beliau menghimbau kepada para apoteker baru untuk bekerja sesuai standar profesi dan standar kompetensi.

“Mari para lulusan yang baru diambil sumpahnya. Tingkatkan kemampuan leadership dalam bertugas dan kemampuan manajemen sehingga diharapkan mampu membawa masyarakat menuju sehat dan mandiri. Saat ini, perlunya para Apoteker berperan dalam promotif, preventif dan pemberdayaan kesehatan masyarakat sehingga dapat memberikan edukasi masyarakat dalam meningkatkan kesehatannya,” tuturnya.

E3217374 79f2 4281 9b4a 3b1bd489a270

Di tempat yang sama, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Lambang Subagiyo, M.Si, mengatakan profesi apoteker berkaitan langsung dengan jiwa, maka sangat dituntut keterampilan serta kehati-hatian dalam menjalankan profesi ini. Beliau pun mengingatkan ciri penyandang gelar profesi yaitu belajar seumur hidup.

Seeorang apoteker, lanjutnya, tidak cukup memiliki hard skill, melainkan juga perlu pengembangan soft skill. Kompetensi tersebut meliputi kemampuan adaptasi, kepemimpinan, keberlanjutan, serta dapat berdampingan dengan teknologi.

“Diharapkan para apoteker baru dapat meningkatkan pengetahuan sesuai perkembangan teknologi. Selamat berkarir di masyarakat,” ucapnya. (cht/pt)