Sangatta – Memasuki hari kedua kunjungan kerja di Kabupaten Kutai Timur, Gubernur Kalimantan Timur H. Rudy Mas’ud meninjau aktivitas sektor perkebunan kelapa sawit yang dinilai berperan besar dalam mendukung perekonomian daerah.
Salah satu perusahaan yang berperan penting adalah Sinarmas Agribusiness and Food Region Kaltim yang saat ini mengelola lahan seluas 42.742 hektare terdiri dari kebun inti, plasma, dan swadaya, serta menyerap 7.343 tenaga kerja lokal.
Aktivitas perkebunan sawit tersebut mendorong perputaran ekonomi yang signifikan. Tercatat, setiap bulan transaksi peredaran uang di bank BPD, BRI dan Mitra Mandiri mencapai sekitar Rp100 miliar, belum termasuk peredaran di pasar tradisional maupun toko kelontong milik masyarakat.
Sebagai bentuk dukungan terhadap masyarakat, Sinarmas tidak hanya membangun kebun plasma, tetapi juga membentuk unit Gerakan Kelompok Mandiri Swadaya (GKMZ) untuk mendampingi petani swadaya dalam mengelola perkebunannya.
Dalam sambutannya, Gubernur Kaltim menekankan pentingnya sinergi antara perusahaan, pemerintah dan masyarakat.
“Kurang lebih 42 ribu hektare yang dikelola Sinarmas diharapkan bisa berjalan berkelanjutan bersama pemerintah. CSR perusahaan harus benar-benar aktif untuk masyarakat, baik melalui penyuluhan, penyediaan bibit, hingga pemberdayaan UMKM. Sawit adalah primadona dunia, bahkan berpotensi menjadi energi masa depan. Kita ingin perusahaan besar memperkuat program CSR dan TJSL agar sejalan dengan Kaltim Sukses menuju Generasi Emas,” ujar Gubernur.
Sementara itu, Hendra Oldi Charly Malasa selaku Regional Controller Kaltim 2 Sinarmas, menegaskan bahwa perusahaan akan terus meningkatkan pengembangan perkebunan kelapa sawit dan kualitas SDM di sekitar wilayah operasional.
“Kebun inti kami saat ini mencapai 95 persen, sedangkan kebun kemitraan 5 persen dan porsinya akan terus ditingkatkan. Kami juga membina petani plasma dengan hasil hingga Rp4 juta per hektare per bulan. Di sisi lain, kami membangun sekolah SD dan SMP untuk peningkatan kualitas SDM, serta mengikuti berbagai pelatihan bersertifikasi PROPER, baik tingkat daerah maupun nasional,” ungkapnya.
Dengan adanya dukungan perusahaan melalui program kemitraan, pembangunan infrastruktur pendidikan, hingga pemberdayaan masyarakat, keberadaan perkebunan sawit diharapkan mampu memperkuat ketahanan ekonomi daerah sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap kesejahteraan masyarakat Kutai Timur.(addg/pt)