Hilal di Samarinda Minus 2 Derajat, Penentuan Idulfitri Menunggu Sidang Isbat

Samarinda - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur bersama BMKG (Badan meteorologi Klimatologi dan Geofisika) Samarinda melakukan pemantauan hilal untuk menentukan Idulfitri atau 1 Syawal 1446 H, Sabtu (29/3/2025).

Pemantauan hilal ini dipusatkan di Masjid Syah Mahmuddin,  Five Premiere Hotel  Kota Samarinda.Kegiatan yang dimulai pada pukul 16.30 Wita.

1ee77364 17b6 4cdc A9e4 A35563ab4c3d

Kepala Bidang Bimas Islam Kemenag Provinsi Kaltim, Maslekhan, menjelaskan bahwa hasil pemantauan hilal di Samarinda tidak menunjukkan adanya hilal. Bahkan, posisi hilal berada di  minus 2 derajat, sesuai dengan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Samarinda.

“Pantauan di Samarinda, posisi hilal secara hitungan belum tinggi, menurut informasi BMKG minus 2 derajat," tegas Maslekhan.

Hasil pemantauan ini akan dilaporkan ke pemerintah pusat sebagai bahan pertimbangan dalam sidang isbat yang akan digelar pada malam harinya. Penetapan 1 Syawal akan mengikuti kriteria Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) tahun 2021, yaitu ketinggian hilal minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

“Jika terlihat maka keputusan tetap di pemerintah pusat karena kita juga dalam kesatuan Negara Indonesia, tak bisa sendiri–sendiri, maka pemerintah pusat yang akan menentukan," terang Maslekhan.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III APT Pranoto BMKG Samarinda, Riza Arian Noor, mengonfirmasi data tersebut dan menambahkan bahwa kondisi cuaca saat pemantauan berawan.

97d71d7a 2ee1 4f88 83d1 86715d17c110

“Kami memberikan informasi terkait pemantauan hilal, dan hilalnya -2 derajat di bawah ufuk. Cuaca hujan dan daerah objek turut berawan," ujar Riza.

Laporan kegiatan pemantauan hilal di Kota Samarinda akan disampaikan dalam sidang isbat di Jakarta. Masyarakat diharapkan menunggu hasil sidang isbat untuk mengetahui kepastian awal bulan Syawal. (Prb/ty)

Foto: bagus