Balikpapan - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mempererat hubungan dagang melalui misi dagang dan investasi yang berlangsung di Swiss-Belhotel, Balikpapan, Kamis (7/5/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat konektivitas dan kerja sama ekonomi antara kedua provinsi. Acara pembukaan ditandai dengan pemukulan jimbe secara simbolis oleh Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Wagub Seno menyampaikan bahwa Kalimantan Timur telah menjalin kemitraan misi dagang dengan sembilan provinsi sejak tahun 2021 hingga 2024. Namun, kerja sama dengan Jawa Timur tercatat sebagai yang terbesar. Ia mengungkapkan bahwa capaian tertinggi kerja sama ini terjadi pada tahun 2023 dengan nilai transaksi mencapai Rp 165,7 miliar, atau sekitar 50% dari total nilai kerja sama yang terjalin saat itu.
Lebih lanjut, Wagub Seno mengumumkan bahwa per hari ini, nilai kerja sama telah melampaui angka Rp 400 miliar.
"Ini tentu saja akan menjadi peluang besar bagi para pelaku usaha Kalimantan Timur untuk terus berinovasi dan mengembangkan usaha mereka. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga akan ikut terdongkrak, sehingga ekonomi kerakyatan Kalimantan Timur dapat meningkat sesuai target kita untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi di atas delapan persen dalam tiga tahun ke depan," ujarnya.
Kalimantan Timur memiliki sejumlah komoditas unggulan yang kompetitif dan berpotensi besar untuk dipasarkan di Jawa Timur, terutama di sektor perikanan. Komoditas tersebut meliputi udang windu yang saat ini banyak dibudidayakan di pesisir Pulau Kalimantan, serta ikan bandeng.
"Dua komoditas ini cukup populer dan insya Allah akan menjadi bagian penting dari misi dagang antara Jawa Timur dan Kalimantan Timur hari ini. Selain itu, rumput laut, kepiting, dan cumi-cumi juga merupakan komoditas penting dari Kalimantan Timur," imbuh Wagub Seno.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar daerah.
"Energi kita luar biasa, dan kemampuan kita untuk berkolaborasi serta bersinergi menjadi penguat bagaimana kita dapat terus tumbuh di tengah situasi seperti sekarang ini," katanya.
Gubernur Khofifah juga menyampaikan data transaksi yang terjadi selama misi dagang hingga pukul 11.45 WITA, nilai transaksi yang tercatat mencapai Rp 666 miliar.
"Apa yang kita lakukan pada misi dagang ini ibaratnya kita menabuh genderang, setelah itu kita harapkan semua akan berproses secara maksimal dari masing-masing pihak yang telah melakukan penandatanganan, baik antar institusi/OPD, institusi/pelaku usaha, maupun di antara para pelaku usaha yang telah bertransaksi. Mudah-mudahan semua dimudahkan oleh Allah dan diberikan kesuksesan," harap Gubernur Khofifah.
Selain misi dagang, acara tersebut juga diisi dengan penandatanganan komitmen transaksi perdagangan antara Kalimantan Timur dan Jawa Timur.
Kegiatan ini dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala Perangkat Daerah, pimpinan instansi vertikal, serta para pelaku bisnis dan UMKM dari kedua provinsi. (Prb/ty).
foto : hendra