Kopi Liberika Jadi Andalan Diversifikasi Produk Perkebunan

PPU - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki potensi besar dalam pengembangan komoditas kopi, khususnya jenis Kopi Liberika. Jenis kopi ini dinilai memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari Arabika dan Robusta, serta sangat cocok dengan kondisi agroekosistem Kaltim.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Harian Forum Komunikasi Perkebunan Berkelanjutan (FKPB Yus Alwi Rahman, yang mewakili Plt. Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, dalam acara Bincang Komoditas Perkebunan Lestari Kalimantan Timur (BINGKA KALTIM) series ke-9 yang diadakan secara virtual pada Rabu, (1/10/2025).

Menurut Yus Alwi, salah satu keunggulan utama Liberika adalah sifatnya yang sangat adaptif. Kopi ini cepat beradaptasi terhadap kondisi lahan dan iklim tropis, menjadikannya ideal untuk ditanam di berbagai wilayah di Kaltim.

Ff26a904 8842 4719 9403 4055a4638b1c

“Dulu, orang hanya mengenal kopi Arabika dan Robusta. Tapi ternyata di Kalimantan Timur sudah ada Liberika dengan cita rasa yang khas dan unik, dengan aroma yang kuat dan rasa yang lebih berani. Ini memberikan nilai tambah dalam upaya diversifikasi produk kopi kita,” ungkap Yus Alwi.

Selain keunggulan agronomis, Liberika Kaltim juga memiliki potensi pasar yang luas, baik di tingkat domestik maupun global, seiring dengan meningkatnya minat konsumsi terhadap kopi spesial.

Untuk mewujudkan potensi ini, pengembangan Kopi Liberika di Kaltim perlu dilakukan secara komprehensif dari hulu hingga hilir. Yus Alwi menyoroti bahwa berdasarkan RTRWP tahun 2016, potensi lahan untuk perkebunan di Kaltim sangat luas, mencapai 3,2 juta hektare.

“Namun, data saat ini menunjukkan adanya penurunan drastis luas lahan kopi di Kaltim, di tahun 2000-an, luas kopi Kaltim masih lebih dari 4.000 hektare. Posisi sekarang, luas kopi di Kaltim hanya tinggal 1.300 hektare," jelasnya.

Oleh karena itu, acara BINGKA KALTIM ini dinilai sebagai momen penting untuk mengembalikan kejayaan kopi, terutama melalui produksi Kopi Liberika yang memiliki potensi besar.

"Mudah-mudahan kopi kita memiliki progres pertumbuhan yang lebih baik di masa akan datang," harapnya.

Beberapa daerah di Kaltim telah menunjukkan potensi besar dalam pengembangan Kopi Liberika diantaranya Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara dan Samarinda.

Img 7465

Pengembangan Kopi Liberika diharapkan dapat menjadi motor baru penggerak ekonomi perkebunan di Kaltim, sekaligus memperkaya keragaman produk kopi Indonesia.

Menghadirkan narasumber dari Direktorat Perbenihan Perkebunan, Ditjenbun Kementan RI Santi Fitria Sari, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia Ari Wibowo, Asosiasi Cafe dan Barista Kaltim Didin Hamid dan Praktisi/Pelaku Usaha Kopi Slamet Prayoga. (Prb/ty).