Mafindo Ajak Pelajar Jadi Agen Perubahan Digital

Balikpapan – Hoaks dan konten negatif masih menjadi ancaman serius bagi pelajar di era digital. Relawan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) yang juga sebagai dosen Universitas Mulawarman, Johantan Alfando, menegaskan pentingnya membekali generasi muda dengan keterampilan literasi digital agar mampu menghadapi tantangan ruang siber.

“Remaja adalah pengguna media sosial paling aktif. Mereka bisa sekaligus jadi korban dan pelaku jika tidak berhati-hati. Literasi digital akan membuat mereka kritis dan bijak dalam menerima maupun membagikan informasi,” jelas Johantan dalam Sosialisasi Anti Hoax dan Konten Pornografi di Media Sosial bagi Pelajar, di SMAN 5Balikpapan, Kamis (18/9/2025).

Img 9932

Johantan menyebut, ciri-ciri hoaks dapat dikenali dari judul yang provokatif, sumber yang tidak jelas, hingga konten visual yang dimanipulasi. Untuk melawannya, siswa bisa memanfaatkan beragam tools, mulai dari Google Lens untuk memverifikasi foto, situs turnbackhoax.id, cekfakta.com, hingga bot WhatsApp Mafindo yang siap membantu klarifikasi informasi.

Tak hanya soal hoaks, Johantan juga mengingatkan pentingnya menjaga jejak digital. Postingan atau komentar di media sosial adalah rekam jejak yang sulit dihapus. Karena itu, ia mengimbau siswa untuk lebih selektif sebelum mengunggah, menjaga data pribadi, dan berhati-hati pada tautan mencurigakan.

“Hati-hati, kalau sampai kena korban hoaks bisa memengaruhi masa depan kita, mulai dari pendidikan, karier, hingga relasi sosial,” ujarnya.

Img 9962

Menurutnya, siswa tidak cukup hanya jadi konsumen informasi. Mereka harus jadi garda terdepan melawan hoaks, sekaligus agen perubahan digital.

“Dengan menyebarkan konten positif, ikut kampanye literasi, dan berperilaku etis di ruang maya, mereka bisa memberi dampak nyata bagi lingkungan,” tegasnya.

Sesi sosialisasi berlangsung interaktif, dengan siswa antusias bertanya tentang berita-berita viral dan cara mudah membedakan fakta dengan hoaks. Sehingga, menambah wawasan pelajar tentang pentingnya menjadi generasi yang cerdas, bijak, dan bertanggung jawab di dunia digital. (cht/pt)

foto : Pito